Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai menyebutkan terdapat 23 orang pasien korban demo rusuh di Wamena pada Senin (23/9) yang dirujuk ke Jayapura,

"Dari 23 pasien itu, 12 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, dua pasien dirawat di RSUD Abepura, empat pasien dirawat di RSUD Youwari, Sentani Kabupaten Jayapura, dan lima pasien dirawat di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura," kata Aloysius di Jayapura, Sabtu.

Mantan Direktur RSUD Abepura itu menyebutkan, sementara pasien korban demo yang rawat inap Rumah Sakit Daerah (RSUD) Wamena, Kabupaten Jayawijaya sebanyak 77 orang, sementara korban yang meninggal dunia sudah 32 orang.
Baca juga: Papua Terkini - RSUD Wamena layani 71 pasien korban kerusuhan
Baca juga: Dokter Soeko Marsetiyo korban demo anarkis di Wamena meninggal


"Armada mobil ambulans yang disiagakan untuk mengangkut korban sebanyak 25 mobil ambulans. Dari 25 mobil ambulans itu, sembilan di antaranya disiagakan di Wamena, kemudian 16 mobil ambulans siaga di Jayapura," kata Aloysius yang kini menjabat pelaksana tugas Direktur RSUD Jayapura ini.

Ia menambahkan, data terkait pasien yang dirujuk dan rawat inap serta yang meninggal dunia diperoleh dari RSUD Wamena, Lanud Jayapura, KKP Jayapura, Kasdam XVII, Kodim Wamena, Polres Wamena, Posko Wamena dan Dinas Kesehatan Papua.

"Data ini yang disampaikan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe," ujarnya.
Baca juga: RSUD Wamena dapat tambahan 58 petugas untuk layani korban kerusuhan
Baca juga: Dinkes kerahkan tim krisis center bantu layani korban demo


Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jayawijaya dr.Felly Sahureka mengakui total pasien luka kerusuhan anarkis sejak hari kejadian yakni Senin (23/9) hingga Kamis kemarin sebanyak 71 pasien, tetapi sebagian di antaranya sudah pulang.

"Dari 71 pasien itu, 20 orang di antaranya yang telah dirujuk ke luar Wamena sedangkan pasien yang lain selain yang sudah dipulangkan dan dirujuk masih dirawat di bangsal satu, untuk tindakan operasi dan lain-lain," kata dr Felly.

Aksi unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9), merenggut puluhan nyawa, ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta rusak dan dibakar oleh massa demo.
Baca juga: Korban meninggal demo anarkis dan kebakaran di Wamena 17 orang
Baca juga: Papua Terkini - Dinkes masih mendata pasien korban kerusuhan



Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena berujung ricuh