130 hektare kawasan hutan di Bangka Tengah rusak terbakar
28 September 2019 16:48 WIB
Foto udara kebakaran hutan lindung sungai selan Kecamatan Sungai Selan. Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung (Foto ANTARA/Nova Wahyudi/15/den)
Koba, Babel, (ANTARA) - Seluas 130 hektare kawasan hutan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rusak terbakar akibat musim kemarau yang sudah terjadi sejak Januari hingga September 2019.
"Berdasarkan data yang kami himpun ada sekitar 130 hektare kawasan hutan yang terbakar, itu tersebar pada seluruh kecamatan," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPB Bangka Tengah, Yudi di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, sejak Januari hingga September 2019 sudah tercatat 80 kali kebakaran hutan dan kawasan perkebunan masyarakat.
Baca juga: Kalsel naik status tanggap darurat karhutla
Baca juga: Delapan hektare hutan di Bangka Tengah terbakar
"Titik kebakaran yang banyak ditemukan di Kecamatan Koba, yaitu di kawasan Terentang hingga Penyak," ujarnya.
Ia menjelaskan, kebakaran hutan terjadi karena dipicu berbagai sebab di antaranya karena musim kemarau dan ulah manusia yang dengan sengaja membakar hutan.
"Kondisi hutan saat kemarau sudah kering kerontang, kebakaran terjadi terkadang bersumber dari pekebun membakar lahan ada yang membuang puntung rokok sembarangan," ujarnya.
Pihaknya sudah menyiagakan belasan personel untuk mengatasi kebakaran hutan pada beberapa titik di daerah itu dan mereka siap diterjunkan dalam kondisi apapun.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hutan dan kami juga menyosialisasikan kepada warga melalui balai desa dan pemasangan spanduk dilarang membakar hutan," ujarnya.
Baca juga: Luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru capai 198 hektare
"Berdasarkan data yang kami himpun ada sekitar 130 hektare kawasan hutan yang terbakar, itu tersebar pada seluruh kecamatan," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPB Bangka Tengah, Yudi di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, sejak Januari hingga September 2019 sudah tercatat 80 kali kebakaran hutan dan kawasan perkebunan masyarakat.
Baca juga: Kalsel naik status tanggap darurat karhutla
Baca juga: Delapan hektare hutan di Bangka Tengah terbakar
"Titik kebakaran yang banyak ditemukan di Kecamatan Koba, yaitu di kawasan Terentang hingga Penyak," ujarnya.
Ia menjelaskan, kebakaran hutan terjadi karena dipicu berbagai sebab di antaranya karena musim kemarau dan ulah manusia yang dengan sengaja membakar hutan.
"Kondisi hutan saat kemarau sudah kering kerontang, kebakaran terjadi terkadang bersumber dari pekebun membakar lahan ada yang membuang puntung rokok sembarangan," ujarnya.
Pihaknya sudah menyiagakan belasan personel untuk mengatasi kebakaran hutan pada beberapa titik di daerah itu dan mereka siap diterjunkan dalam kondisi apapun.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hutan dan kami juga menyosialisasikan kepada warga melalui balai desa dan pemasangan spanduk dilarang membakar hutan," ujarnya.
Baca juga: Luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru capai 198 hektare
Pewarta: Ahmadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: