Basket DKI Pertahankan Tradisi Emas
9 Juli 2008 23:19 WIB
Samarinda (ANTARA News) - Regu basket putra DKI Jakarta akhirnya mempertahankan gelar tradisi emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII yang berlangsung di GOR Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu malam.
Pada partai final yang disaksikan ratusan penonton yang memenuhi gedung olahraga itu, DKI Jakarta menundukkan Jawa Tengah dengan skor 68-56. Dengan demikian Jateng harus puas dengan medali perak.
Dengan kekalahan itu, Jateng gagal mengukir sejarah untuk pertama kali merebut emas. Mereka juga gagal revans, setelah pada babak penyisihan grup dikalahkan DKI Jakarta.
Pertandiangan kedua tim berjalan cepat, saling menyerang. Jateng mengawali perolehan poin berurut-turut empat angka. Kedudukan 4-0, anak-anak DKI Jakarta terus berusaha menciptakan angka, demikian juga Jateng, namun mereka sulit memasukkan bola ke keranjang, karena kuatnya pertahanan masing-masing.
Baru pada menit keempat kuarter pertama, DKI meraih dua angka pertama, kemudian saling membalas masing-masing dua angka, sehingga kedudukan 6-4 untuk Jateng. Pada menit kedelapan, DKI Jakarta berhasil unggul 12-9. Kemudian langsung dibalas 14-12.
Menjelang empat detik berakhir kuarter pertama, DKI Jakarta berhasil menyamakan kedudukan 14-14.
Memasuki kuarter kedua, masing-masing menambah angka sehingga kedudukan 18-18. Kemudian DKI Jakarta sempat unggul 20-18. Tapi, melalui lemparan tiga angka, membuat Jateng ungul kembali 21-20.
Tim DKI Jakarta memecah kebuntuan dan unggul 22-12. Keunggulan itu tidak bertahan lama, karena Jateng menambah lima angka untuk memperkecil ketinggalan 22-25 hingga babak pertama berakhir.
Memasuki kuarter ketiga, Jakarta mampu mengawali penambahan angka menjadi 26, namun dibalas dengan dua angka oleh Jateng, sehingga skor kembali ketat 27-26 untuk keunggulan Jateng.
Pada menit keempat, DKI mendapat hadiah tembakan langsung satu angka, sehingga kedudukan sama 27-27.
Kemudian anak-anak Jateng membalas dengan tembakan tiga angka, dan dua bola sehingga kembali unggul 34-27. Ketinggalan tujuh angka, anak-anak DKI Jakarta terus melakukan penyerangan, namun mereka tetap disiplin dalam pertahanan.
Hasilnya, empat menit menjelang berakhir mereka mampu menambah 12 poin melalui lemparan dua dan tiga angka, sehingga berbalik unggul 41-34.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Tags: