Samarinda (ANTARA News) - Atlet anggar Maria Wauran menambah perolehan satu emas bagi Jatim setelah menundukkan Dori Ardinalia asal Kaltim di nomor perorangan PON XVII DI GOR Sempaja, Samarinda, Rabu. Dori yang kalah 14-15 dari Maria harus puas dengan medali perak, sementara medali perunggu dibagi untuk atlet Jatim, Diah Permatasari, dan Dessyana Roewandi asal DKI Jakarta. Maria Wauran usai pertandingan mengatakan, kemenangannya diraih dari buah kesabarannya menunggu serangan lawan dan memanfaatkan serangan balik, meski ia sempat ketinggalan dua poin pada tiga menit babak awal. "Saya sabar aja, bila lawan menyerang berupaya ditangkis dan jika ada kesempatan pada waktu yang tepat, maka tidak disia-siakan" katanya. Peanggar unggulan Dessyana dari DKI Jakarta, atlet pelatnas yang memiliki banyak jam terbang di ajang luar negeri, pada babak semifinal di luar dugaan tersungkur ditanggan atlet Jatim kelahiran Surabaya 16 Maret 1985 lalu itu dengan skor 13-15. Wauran meraih sukses karena mampu menganalisa kelemahan Ardinalia yang melakukan kesalahan berulangkali, seperti serangan beruntun tanpa arah dan akhirnya poin terbuang percuma. Pada partai final itu Wauran dengan tenang menghadapi Ardinalia dan tidak tergesa-gesa jika lawan sedang menyerang, dan dihadapi dengan tangkisan yang membuahkan hasil. Wauran sempat ketinggalan dua poin ketika Ardinalia sudah mencapai angka 12, namun berkat kegigihan, ia akhirnya dapat menyamakan skor menjadi 14-14. Wasit yang memimpin partai final itu Edih Waryadih memberikan isyarat kepada kedua peanggar bahwa pertandingan berakhir bila salah satu dapat menambah satu angka lagi. (*)