Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kenaikan pada obligasi dan aset-aset lainnya yang dianggap berisiko mendorong para investor menjauh dari logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 8,8 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 1.506,4 dolar AS per ounce.

Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS meningkat pada pukul 16.30 GMT, dengan imbal hasil pada obligasi tenor 10 tahun naik tujuh basis poin pada 1,705 persen. Meningkatnya imbal hasil obligasi dapat menumpulkan kilau emas, yang tidak menawarkan imbal hasil.

Baca juga: Emas berjangka menguat setelah pasar ekuitas AS jatuh

Namun, penurunan emas berjangka dibatasi oleh greenback yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,05 persen menjadi 99,08 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 26 sen atau 1,45 persen menjadi ditutup pada 17,622 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 6,6 dolar AS atau 0,7 persen, menjadi menetap pada 936,1 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka diitutup menguat 2,9 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.515,2 dolar AS per ounce, karena logam mulia ditopang oleh jatuhnya pasar ekuitas AS.

Baca juga: Harga emas anjlok 27,9 dolar, tertekan dolar dan ekuitas AS