Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (9/7) ditutup pada level 2.286,026 poin, melonjak 7,053 poin atau 0,31 persen dibanding penutupan Selasa (8/7) pada 2.278,973 poin, yang ditopang kenaikan tiga sektor yaitu perbankan, otomotif dan telekomunikasi. "Tiga sektor tersebut menjadi penyelamat IHSG dari teritori negatif di tengah kurangnya sentimen positif di lantai bursa," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. Selain IHSG, BEI juga mencatat indeks LQ ditutup pada level 481,734 poin. Adapun total volume perdagangan mencapai 2,109 miliar lembar, atau senilai Rp3,722 triilun. Menurut Krisna, secara keseluruhan perdagangan saham di BEI cenderung bervariasi (mix) tercermin dari berimbangnya jumlah saham yang mengalami kenaikan dan penurunan. "Di samping faktor kondusifnya perdagangan saham di bursa regional, perdagangan saham di BEI juga diwarnai peralihan portofolio investasi pemodal dari saham-saham komoditi dan energi ke saham sektor perbankan, otomotif, dan telekomunikasi," ujarnya. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ditutup naik 2,7 persen menjadi 21.805 poin, indeks Nikkei naik 0,1 persen menjadi 13.052 poin, indeks Straits Times Singapur naik 1 persen menjadi 2.917 poin, sedangkan indeks saham KLCI Malaysia naik 1,5 persen mennadi 1.138 poin. Harga saham Bank BRI (BBRI) tercatat meningkat Rp250 poin menjadi Rp5.600 per lembar dengan volume perdagangan 28,52 juta lembar atau senilai Rp158,87 miliar. Saham Bank Danamon (BDMN) ditutup naik Rp150 menjadi Rp4.925 berpindahtangan sebanyak 6,20 juta lembar senilai Rp30,35 miliar. Sedangkan saham Bank BCA (BBCA) melonjak Rp100 poin menjadi Rp2.850 sebesar 32,7 juta lembar atau senilai Rp92,02 miliar, dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp75 menjadi Rp2.775 per lembar ditransaksikan sebanyak 33,24 juta lembara senilai Rp92,18 miliar. "Dampak kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) belum terlalu kuat untuk mendoron perbankan nasional menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Kalaupun ada kebijakan menaikkan suku bunga diperkirakan masih pada kisaran yang tipis," ujarnya. Adapun Astra Internasional Indonesia (ASII) tecatat sebagai saham yang mengalami penaikan tertinggi, atau sebesar Rp700 menjadi Rp20.200 per lembar dengan volume 10,09 juta lembar saham atau senilai Rp200,85 miliar. Sementara itu, sektor telekomunikasi yang juga menyelamatkan bursa saham yaitu Indosat (ISAT) naik Rp200 per lembar menjadi Rp6.600 per lembar dengan volume transaksi sebanyak 39,59 juta lembar atau senilai Rp259,71 miliar. Disusul saham Telkom (TLKM) terangkat Rp100 menjadi Rp7.400 per lembar dengan volume 25,67 juta lembar atau senilai Rp188,87 miliar, sedangkan saham Bakrie Telecom (BTEL) naik tipis Rp20 menjadi Rp285 per lembar ditransaksikan sebanyak 72,04 juta lembar atau senilai Rp20,03 miliar. "Kenaikan saham ISAT dipengaruhi menguatnya sentimen pasar terhadap pemberitaan adanya dua perusahaan peminat "tender offer" saham Indosat pasca pengambilalihan 40,8 persen oleh Qatar Telecom," ujarnya. Sedangkan, saham yang mengalami penurunan harga yaitu sektor komoditi dan energi meliputi saham PT Gas (PGAS) terkoreksi Rp650 menjadi Rp11.250 per lembar, disusul saham PT Timah Tbk turun Rp550 menjadi Rp36.150, saham Hexindo (HEXA) terkoreksi Rp225 menjadi Rp2.625. Selanjutnya saham Bumi Resources (BUMI) tergerus Rp200 menjadi Rp7.200 per lembar, dan Aneka Tambang (ANTM) terkikis Rp50 menjadi Rp2.925 per lembar, dan saham Inco (INCO) turun Rp200 menjadi Rp5.100 per lembar. (*)