Solok (ANTARA News) - Pemerhati gerakan pemuda asal Solok, Aurizal, S.Pd, resah karena pasca reformasi 1998, gerakan pemuda mulai kehilangan arah sehingga keberadaannya mulai dipinggirkan oleh berbagai pihak, padahal kiprah dan peran pemuda tidak bisa dilepaskan dari akar sejarah bangsa. "Sejarah telah mencatat, pemuda Indonesia selalu terlibat dalam tiap perubahan sosial yang terjadi di RI ini, sejak era kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda, proklamasi kemerdekaan 1945 hingga bergulirnya era reformasi 1998," kata dia yang juga praktisi sejumlah organisasi pemuda sekaligus Ketua KNPI Kabupaten Solok Aurizal, S.Pd, Rabu. Ia mengatakan itu terkait, munculnya beberapa kelemahan dalam gerakan pemuda hari ini, dibanding angkatan 1908, 1928, 1965, 1975, hingga 1998, yang memiliki karakter tersendiri dan memiliki permasalahan tersendiri dalam implementasi gerakan konkrit mereka. Namun demikian, bangsa ini harus banyak berterima kasih pada kaum muda didahului dengan peristiwa Sumpah Pemuda hingga Reformasi 1998, jelas diprakarsai kaum muda yang membuat pergolakan politik hingga kebudayaan dan linguistik. Menurut dia, dampak dari konstruksi sosial kini yang jauh berbeda dengan dulu telah mengakibatkan gerakan pemuda banyak dipengaruhi `unsur negatif`. "Kini, gerakan independensi oleh pemuda dalam berbagai bidang tak hanya memberikan energi baru di Indonesia, sebaliknya juga diwujudkan dalam "budaya tandingan"," katanya. Hampir semua isu, peristiwa dan kebijakan pemerintah, katanya, didemo pemuda, hanya karena baru `menghirup udara segar` demokrasi, setelah 1998, hingga sekarang memunculkan banyaknya aksi yang sebenarnya tidak berguna, justru juga membingungkan masyarakat," katanya. Atas kekhawatiran itu, katanya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Solok, Sumbar pada 17 Juli 2008 menggelar Diskusi Publik tentang "Kebangkitan Pemuda Dalam Tataran Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya" di Gedung Solok Nan Indah Koto Baru Kabupaten Solok. Diskusi diikuti 150 peserta itu guna membangkitkan kembali kesadaran pemuda di Kabupaten Solok, pentingnya peran pemuda ikut memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. Aurizal menjelaskan, beberapa tahun terakhir di daerah ini kepercayaan masyarakat terhadap pemuda bangkit, ditandai terpilihnya sejumlah tokoh pemuda diapungkan dalam pemilihan wali nagari (nagari, pemerintah terendah di Sumbar, red). "Indikasi ini menunjukkan pemuda layak diberi kesempatan dan diperhitungkan dalam setiap proses pembangunan di daerah," katanya pemuda harus mendukungnya dengan peningkatan kualitas SDM. Diskusi publik tersebut, diharapkan memberikan masukan, untuk mampu membangkitkan kesadaran pemuda mengenal jati dirinya dan moralnya dalam membangun karakter bangsa ke depan. Tampil sebagai pemakalah dalam diskusi itu antara lain Bupati Solok H. Gusmal Dt. Rajo Lelo, Ketua KNPI Provinsi Sumatera Barat Marzul Veri, ST, dan Ketua KNPI Kabupaten Solok, Aurizal, S.Pd.(*)