Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video yang menarasikan adanya pertemuan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sejumlah mahasiswa baru-baru ini berdar di media sosial.

Video yang menunjukan sejumlah orang sedang berkumpul di dalam sebuah ruangan tersebut, dikatakan berlangsung sesaat sebelum demonstrasi di depan Gedung DPR RI terjadi pada Rabu (25/9).

Klaim: Pertemuan antara KPK dengan mahasiswa sebelum demonstrasi di DPR RI
Rating: Salah/Disinformasi
Tangkapan layar klarifikasi informasi hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika


Komisioner KPK Alexander Marwata di Solo, Jateng, pada Rabu (25/9) telah mengonfirmasi bahwa narasi yang beredar dalam video tersebut, tidak benar.

Alexander menjelaskan pertemuan mahasiswa dengan Juru bicara KPK Febri Diansyah dalam video tersebut berlangsung di ruang konferensi pers KPK.

Menurut dia, para mahasiswa datang ke kantor lembaga antirasuah itu untuk menyuarakan aspirasi dan dukungan mereka, yang kemudian difasilitasi oleh Juru bicara KPK Febri Diansyah.

"Pada prinsipnya kami tidak pernah mengumpulkan pihak luar untuk datang ke KPK. Sama sekali tidak mengundang, tetapi murni inisiatif masyarakat dan teman-teman mahasiswa," tambah dia.

Alexander juga membantah tuduhan bahwa KPK yang memprovokasi demo anarkis mahasiswa di depan Gedung DPR RI beberapa waktu lalu.

"Yang bicara (dalam video itu) juga bukan orang KPK, justru perwakilan dari mahasiswa," terang dia.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa (24/9) juga telah menyampaikan bahwa video yang tersebar tersebut merupakan proses tatap muka antara lembaganya dengan sejumlah perwakilan masyarakat antikorupsi, di antaranya Gerakan Antikorupsi (GAK), akademisi yang fokus isu antikorupsi, serta perwakilan pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Pertemuan itu juga berlangsung pada 11 dan 12 September 2019, jauh sebelum waktu yang dinarasikan dalam video yang tersebar.

Cek fakta: KPK bantah undang mahasiswa terkait demo

Cek fakta: KPK bantah adanya rapat yang dilakukan sebelum demonstrasi mahasiswa