Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China pada Jumat kembali membantah keterlibatan negara mereka dalam serangan siber setelah Kantor Berita AFP Prancis menerbitkan laporan yang mengaitkan China pada serangan terhadap perusahaan pembuat pesawat, Airbus.

“China dengan tegas menentang bentuk serangan siber apapun. Laporan tersebut tidak bertanggung jawab, tidak profesional, dan punya maksud tersembunyi,” kata Humas Kementerian Luar Negeri, Geng Shuang, dalam keterangan kepada wartawan.

Serangkaian serangan siber terhadap Airbus pada beberapa bulan yang lalu dilakukan melalui sistem komputer milik penyuplai, dan pihak keamanan mengaitkannya ke China, seperti yang dilaporkan AFP pada Kamis (26/9).

Sementara itu, humas Airbus menyebut bahwa perusahaan menyadari sesuatu terjadi pada sistem siber mereka. Dan sebagaimana pelaku industri utama yang berteknologi tinggi, Airbus menjadi target aksi kejahatan.

Airbus secara terus-menerus memonitor ancaman semacam itu melalui sistem pendeteksi dan dapat segera mengambil sikap yang sesuai untuk melindungi diri kapan saja.

Sumber: Reuters

Baca juga: Serangan siber AS terhadap target Iran gagal
Baca juga: New York gugat Dunkin' Donuts atas serangan siber