Jakarta (ANTARA News) - Panitia Angket Kenaikan Harga BBM DPR, di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu, memulai aktivitasnya dengan rapat internal untuk memilih komposisi pimpinan panitia. Rapat yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dipimpin Ketua DPR, Agung Laksono. "Hari ini Panitia Angket memilih komposisi pimpinan," kata Agung Laksono. Mengenai kemungkinan Golkar yang akan memimpin Panitia Angket, Agung mengemukakan pihaknya masih akan melihat perkembangan. "Kita lihat saja nanti," kata Agung. Panitia Angket dibentuk atas rekomendasi Rapat Paripurna DPR, pekan lalu, sebagai tindaklanjut disetujuinya usul hak angket kenaikan harga BBM sebagai hak DPR. Panitia Angket diisi 50 Anggota DPR dari 10 fraksi dengan komposisi berdasarkan azas proporsionalitas. Berdasarkan azas proporsionalitas, Fraksi Partai Golkar (FPG) menempatkan anggotanya paling banyak, yaitu 12 orang, Fraksi PDIP (10), sedangkan Fraksi Partai Demokrat (FPD), Fraksi PPP, Fraksi PAN dan Fraksi PKB masing-masing menempatkan lima anggota. Fraksi PKS menempatkan sebanyak 4 orang, Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD) (2) serta Fraksi Partai Bintang Reformasi dan Fraksi PDS masing-masing satu orang. Sejumlah fraksi menyatakan kesiapan menjadi pimpinan Panitia Angket. Selain Fraksi FPG dan PDIP, Fraksi PKB dan Fraksi PAN juga berminat menjadi Ketua Panitia Angket. Sebelumnya, Ketua Fraksi PAN DPR Zulkifli Hasan menyatakan, pihaknya menempatkan anggota fraksi yang kredibel di Panitia Angket dan siap menjadi pimpinan Panitia Angket. PAN berada di posisi tengah di antara FPG dan FPDIP sehingga memungkinkan menjadi Ketua Panitia Angket. Menurut dia, ada tiga opsi dalam penentuan komposisi pimpinan Panitia Angket. Pertama, penentuan komposisi dilakukan melalui azas proporsionalitas. Jika opsi ini tidak disepakati, maka ditempuh musyawarah. Jika musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka ditempuh melalui pemungutan suara (voting). (*)