Jakarta (ANTARA) - Pihak kepolisian yang bertugas menjaga akses menuju Gedung DPR-MPR RI melakukan pendekatan persuasif kepada massa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI).

"Kami melakukan pembatasan wilayah aksi dengan menutup sebagian akses jalan di depan adik-adik sekalian. Jadi kami tetap melakukan pengamanan supaya aksi adik-adik sekalian berjalan lancar," kata seorang petugas kepolisian dari mobil pengeras suara, Jumat.

Petugas kepolisian mengatakan, sengaja melakukan pembatasan akses untuk menggelar aksi di depan Gedung DPR-MPR RI karena tingginya eskalasi yang terjadi beberapa hari belakangan.

Baca juga: Massa HMI bergerak menuju DPR usai bakar ban

"Sekali lagi jangan melakukan perusakan. Jangan ditarik-tarik sudah cukup. Kami petugas tidak akan melakukan penindakan," lanjut petugas kepolisian tersebut.

Ratusan massa HMI terus menggelar orasi sambil sesekali berusaha menerobos barikade menuju depan Gedung DPR-MPR RI. Massa juga sempat membakar ban bekas di depan barikade kawat berduri.

Kehadiran massa HMI ke Gedung DPR-MPR RI dalam rangka menolak pengesahan Rancangan Kitan Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

Baca juga: Massa HMI berusaha menerobos menuju Gedung DPR-MPR RI

Massa yang datang dari arah Palmerah bergerak menuju Gedung DPR-MPR RI. Namun akses jalan menuju gedung parlemen telah ditutup oleh petugas kepolisian.

Sebelumnya massa dari HMI terlebih dahulu menggelar aksi di depan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berada tak jauh dari komplek Gedung DPR-MPR RI.

Baca juga: Mahasiswa bakar ban arahkan asap ke Gedung KLHK