Akademisi: Tren "halal lifestyle" buka banyak peluang bisnis
27 September 2019 16:15 WIB
Ilustrasi: Indonesia Hijab Fest Palembang Model memperagakan busana muslim berbahan kain jumputan karya desainer asal Sumsel (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)
Bandarlampung (ANTARA) - Peluang bisnis baru terus bermunculan di Lampung, salah satunya melalui gaya hidup yang sesuai dengan kaidah keagamaan berupa halal lifestyle (gaya hidup halal).
"Indonesia, salah satunya Lampung, memiliki potensi besar untuk mengembangkan halal lifestyle sebagai peluang bisnis baru, karena kita memiliki sumber daya yang mumpuni, " ujar Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr H Sapta Nirwandar SE dalam kuliah umum di FISIP Universitas Lampung, Jumat.
Menurutnya, halal lifestyle Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik, karena lebih banyak konsumen dari pada produsen.
"Halal lifestyle itu terdiri dari berbagai bentuk seperti kosmetik, fesyen, kuliner, hotel, wisata, transaksi keuangan dan banyak lagi, di Indonesia dengan potensi besar untuk sementara belum memanfaatkan secara maksimal, karena lebih banyak konsumen dari pada jumlah produsen yang mengelola gaya hidup halal, " kata Sapta Nirwandar.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr Arif Sugiono S.sos salah seorang dosen FISIP Unila.
Menurutnya, halal saat ini tidak hanya menjadi simbol tetapi telah menjadi tren global, gaya hidup, dan kebutuhan, sehingga memunculkan berbagai bidang bisnis baru.
"Banyak bermunculan wisata halal, kuliner halal, halal beauty, halal finance di dunia termasuk Indonesia, tetapi belum di kelola dengan maksimal sehingga dengan adanya materi hari ini di harapkan kita dapat melihat peluang dan tantangan dalam pengembangan bisnis halal di Lampung, " katanya.
Adanya kegiatan ini ternyata menumbuhkan minat mahasiswa untuk melirik peluang bisnis dari halal lifestyle.
"Saya tadi sangat tertarik mendengarkan materi yang diberikan karena memang sesuai dengan keadaan saat ini, banyak peluang bisnis yang dapat dibuka melalui halal lifestyle, " ujar Ulfa mahasiswi Unila.
Menurutnya, wirausahawan muda harus berani berinovasi di tengah peluang bisnis besar.
"Wirausahawan muda termasuk mahasiswa harus berani memanfaatkan dan berinovasi di tengah peluang bisnis halal yang ada, " katanya.
Baca juga: Darmin sebut gejolak politik AS beri keuntungan bagi ekonomi RI
Baca juga: Thomas Lembong paparkan 3 alasan investor harus investasi di ASEAN
"Indonesia, salah satunya Lampung, memiliki potensi besar untuk mengembangkan halal lifestyle sebagai peluang bisnis baru, karena kita memiliki sumber daya yang mumpuni, " ujar Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr H Sapta Nirwandar SE dalam kuliah umum di FISIP Universitas Lampung, Jumat.
Menurutnya, halal lifestyle Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik, karena lebih banyak konsumen dari pada produsen.
"Halal lifestyle itu terdiri dari berbagai bentuk seperti kosmetik, fesyen, kuliner, hotel, wisata, transaksi keuangan dan banyak lagi, di Indonesia dengan potensi besar untuk sementara belum memanfaatkan secara maksimal, karena lebih banyak konsumen dari pada jumlah produsen yang mengelola gaya hidup halal, " kata Sapta Nirwandar.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dr Arif Sugiono S.sos salah seorang dosen FISIP Unila.
Menurutnya, halal saat ini tidak hanya menjadi simbol tetapi telah menjadi tren global, gaya hidup, dan kebutuhan, sehingga memunculkan berbagai bidang bisnis baru.
"Banyak bermunculan wisata halal, kuliner halal, halal beauty, halal finance di dunia termasuk Indonesia, tetapi belum di kelola dengan maksimal sehingga dengan adanya materi hari ini di harapkan kita dapat melihat peluang dan tantangan dalam pengembangan bisnis halal di Lampung, " katanya.
Adanya kegiatan ini ternyata menumbuhkan minat mahasiswa untuk melirik peluang bisnis dari halal lifestyle.
"Saya tadi sangat tertarik mendengarkan materi yang diberikan karena memang sesuai dengan keadaan saat ini, banyak peluang bisnis yang dapat dibuka melalui halal lifestyle, " ujar Ulfa mahasiswi Unila.
Menurutnya, wirausahawan muda harus berani berinovasi di tengah peluang bisnis besar.
"Wirausahawan muda termasuk mahasiswa harus berani memanfaatkan dan berinovasi di tengah peluang bisnis halal yang ada, " katanya.
Baca juga: Darmin sebut gejolak politik AS beri keuntungan bagi ekonomi RI
Baca juga: Thomas Lembong paparkan 3 alasan investor harus investasi di ASEAN
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: