Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku, Murad Ismail yang baru tiba dari Jakarta pada Kamis malam, langsung meninjau kondisi para korban luka-luka akibat gempa tektonik dengan magnitudo 6,8 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Haulussy, di kawasan Kudamati, Kota Ambon. Kamis malam.

Didampingi Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang, Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Farida Salampessy dan Kadis Kesehatan, Meikyal Pontoh, Gubernur Murad langsung bertemu beberapa korban luka dan keluarganya dan berdialog dengan mereka.

Tercatat 11 orang korban luka akibat gempa dirawat di rumah sakit milik Pemprov Maluku tersebut, dimana satu orang meninggal dan dua lainnya telah diizinkan pulang.

Sisanya delapan orang yang masih menjalani perawatan intensif karena luka patah tulang yang diderita akibat terkena material bangunan yang roboh, dimana tiga diantaranya adalah balita.

Baca juga: Forkopimda Maluku intensifkan tanggap darurat tangani dampak gempa

Dia mengaku prihatin, sedih dan pusing memikirkan kondisi masyarakat, karena saat terjadi bencana dirinya sedang berada di Jakarta, sehingga terpaksa meminta bantuan salah seorang sahabat untuk menggunakan pesawat pribadinya agar bisa kembali segera pada Kamis petang dan tiba malam serta langsung mengunjungi para korban di sejumlah rumah sakit dan lokasi pengungsian.

"Ini karena orang tua panik dan berusaha menyelamatkan diri, tetapi mengabaikan anak-anak sehingga mereka menjadi korban," ujarnya.
Gubernur Maluku, Murad Ismail (kedua kanan) melihat kondisi salah seorang balita yang menderita patah lengan akibat gempa tektonik yang sedang menjalani perawatan di RSDU dr. Haulussy, Kudamati Ambon. Gempa dengan magnitudo 6,8 yang mengguncang Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian barat (SBB) Kamis pagi sekitar pukul pukul 08.46 WIT, menyebabkan lebih dari 100 orang luka-luka dan tengah dirawat di sejumlah rumah sakit. (ANTARA/Jimmy Ayal)

Dia juga memanfaatkan kunjungan mendadak lebih dari satu jam itu untuk memberikan harapan dan semangat kepada para korban dan keluarganya.

Mantan Kakor Brimob Polri tersebut juga menyatakan seluruh korban yang sedang menjalani perawatan di RSUD maupun rumah sakit lainnya di kota Ambon, tidak perlu khawatir tentang biaya perawatan karena semuanya akan ditanggung Pemprov Maluku.

Baca juga: Gempa Ambon sebabkan empat warga meninggal, termasuk satu balita

"Semua biayanya saya tanggung. Jadi kalo ada perawat, dokter atau siapa pun dari pihak rumah sakit yang meminta atau memungut biaya yang aneh-aneh segera laporkan dan saya akan tindak tegas," tegasnya.

Murad juga menginstruksikan kepada pimpinan RSUD Haulussy maupun Kepala Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para korban gempa yang sedang menjalani perawatan.

"Para korban harus mendapatkan pelayanan dan perawatan optimal, termasuk operasi atau harus dirujuk jika diperlukan," katanya.

Tidak hanya para korban luka-luka akibat gempa, tetapi gubernur juga melihat kondisi puluhan pasien RSUD yang terpaksa dipindahkan ke belasan tenda darurat yang dibangun di halaman rumah sakit tersebut dan berdialog dengan keluarga mereka.

Gubernur juga ikut berdialog dengan sejumlah dokter maupun perawat tentang kondisi setiap pasien yang ditemuinya serta tindakan medis yang sudah dilakukan maupun langkah penanganan medis lanjutan demi kesembuhan mereka.

"Saya ingin semua pasien mendapatkan pelayanan terbaik dari para dokter dan tenaga medis, sehingga kondisi mereka berangsur-angsur pulih dan sehat," tambahnya.

Baca juga: Gempa Ambon sebabkan kerusakan bangunan dan fasilitas umum