London (ANTARA) - Sejumlah produk Indonesia menembus pasar Rusia, diantaranya mie instan, kopi, bir dan bahkan manga harum manis, sedangkan Kopi Torabika Cappuccino telah hadir di 78 wilayah Rusia dari Kaliningrad di ujung Barat hingga Vladivostok di ujung Timur jauh Rusia.
Pada tahun 2018 PT Mayora Indah berhasil mengekspor 1.000 kontainer ke Rusia, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara, Kamis.
KBRI Moskow terus berupaya melakukan promosi produk Indonesia di Rusia, baik melalui forum bisnis, pameran, maupun festival Indonesia. Promosi produk dipadukan juga dengan promosi seni budaya, seperti yang dilakukan pada 19 hingga 21 September 2019 di salah satu jaringan hypermarket terbesar “Auchan” di Pusat Perbelanjaan Europark, Moskow.
Baca juga: Krisis harga, Wapres RI suarakan aksi bersama negara produsen kopi
Pada acara tersebut, KBRI Moskow bekerja sama dengan distributor kopi siap saji produk PT Mayora Indah Tbk di Rusia untuk pertama kalinya menyelenggarakan “in store promotion” kopi instant Torabika Cappuccino.
Pengunjung disuguhi sajian kopi sambil menyaksikan pertunjukan budaya Tim Kesenian KBRI Moskow “Kirana Nusantara Dance” mempersembahkan berbagai tarian daerah Indonesia dan tarian kontemporer kreasi baru, serta permainan alat musik rebab. Tidak sedikit pengunjung yang membeli kopi Torabika setelah mengetahui dan mencobanya.
Grigory Shain, distributor kopi Torabika di Rusia mengatakan promosi bersama dengan dukungan KBRI Moskow membangun jembatan produk dan budaya Indonesia di Rusia.
Kerja sama ini menjadi dasar bagi ekspansi dan pertumbuhan penjualan kopi Torabika di masa depan dan diharapkan pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun 2019 mencapai 31 persen.
Baca juga: Gravfarm Indonesia mengekspor kopi senilai satu juta euro ke Slowakia
“Segmen Cappuccino dengan Torabika Cappuccino sebagai merek terkemuka menjadi pendorong pertumbuhan utama untuk kategori kopi campuran. Peluncuran Torabika Macchiato akan memungkinkan kelompok konsumen yang lebih luas menikmati produk kopi Indonesia berkualitas tinggi dan sempurna,” jelas Grigory.
Produk Indonesia di pasar Rusia cukup kompetitif. Satu bungkus Torabika Cappuccino isi 20 sachet dihargai 219 rubel (sekitar 50 ribu rupiah). Sementara itu, sebuah mangga harum manis standar harganya 320 rubel (70.500 rupiah), mie gelas (pop mie) 80 rubel (17.500 rupiah), dan bungkus mie goreng 50 rubel (11 ribu rupiah).
Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan Festival Indonesia yang sudah empat kali diselenggarakan di Moskow sejak tahun 2016 berdampak besar pada masuknya produk-produk Indonesia ke pasar Rusia.
Seorang pengusaha Rusia, Yuri Pavlov, berani membuka duabkafe sekaligus dengan menyajkan menu Indonesia bernamaYuva Cafe di Moskow dan St. Petersburg. Pada tahun 2016 pemilik Yuva Kafe mendirikan Restoran Kutabar di St. Petersburg yang namanya terinspirasi oleh tradisi dan budaya Indonesia, khususnya Bali.
KBRI Moskow mendukung dan memberikan pelatihan memasak kepada para juru masak Yuva Cafe di Wisma Indonesia, khususnya untuk menu sate, nasi goreng, mie goreng, gado-gado dan pisang goreng.
“Kita ingin lebih banyak lagi produk Indonesia masuk di pasar Rusia dan restoran dapat dijadikan salah satu pintu masuk produk makanan Indonesia di pasar Rusia,” demikian Dubes Wahid.
Baca juga: Temanggung tetapkan Jumat sebagai hari minum kopi
Laporan dari London
Produk Indonesia tembus pasar Rusia
27 September 2019 00:04 WIB
Ilustrasi minum kopi. (Foto : Pixabay)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: