London (ANTARA) - Motif Sumba tidak dapat dilepaskan dari unsur kuda, yang terlihat dari motif ataupun corak kuda yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya yang menginispirasi desainer Nita Seno Aji dalam pagelaran fashion show yang diadakan di Athena, Yunani.

Fashion show ditampilkan pada kegiatan Resepsi Diplomatik yang diadakan Kedutaan Besar RI memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Athena, demikian Pensosbud KBRI Athena, Kristina Natalia kepada Antara London, Kamis.

Penampilan pragawati yang memamerkan busana khas Indonesia dengan motif Sumba ini mengundang decak kagum tamu undangan yang berasal dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, pengusaha dan media Yunani.

Baca juga: NTT kritisi penjiplakan tenun Sumba oleh desainer Jepara

Hal ini terlihat dari tamu undangan yang tidak melewati seluruh rangkaian fashion show meskipun waktunya untuk menikmati jamuan makan malam.

Selain Nita Seno Aji, dalam acara resepsi diplomatik itu juga tampil busana rancangab Rudi Chandra dengan motif ethnic kontemporer dan rancangan Malik Moestaram bertema pakaian malam didominasi hiasan payet khas Indonesia.

Salah satu pengunjung Olga Chiotakis kagum akan keberagaman kain Indonesia ditampilkan, diungkapkan bahwa dari tiga desainer tersebut, ketiga-tiga nya memiliki tiga karakter berbeda, menunjukkan beragamnya corak kain Indonesia.

Baca juga: Wagub NTT sayangkan plagiat motif tenun Sumba

Promosi dalam bentuk pertunjukan tari maupun penampilan pakaian Indonesia seperti fashion show yang bertema “Culturage Heritage Show” dihadiri sekitar 200 undangan.

Promosi mengenai busana Indonesia ini, dilanjutkan di wisma Duta Besar dan dihadiri sekitar 50 undangan yang berada di dalam organisasi istri-istri Duta Besar asing di Yunani dan Sahabat Indonesia.

Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar, mengatakan sebagai perwakilan Indonesia di Yunani, KBRI berusaha menyelipkan promosi mengenai Indonesia dalam berbagai kesempatan, dengan harapan melalui promosi ini, masyarakat Yunani akan semakin mengenal mengenai Indonesia, demikian Dubes Ferry Adamhar.

Baca juga: DPRD desak pemerintah NTT sikapi upaya plagiat motif Sumba