Kebijakan ganjil-genap berkontribusi pada kenaikan penumpang MRT
26 September 2019 19:33 WIB
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar memaparkan jumlah penumpang MRT untuk periode 1-25 September 2019, dibandingkan periode sama bulan sebelumnya, di Jakarta, Kamis (26/9/2019). ANTARA/ Zubi Mahrofi
Jakarta (ANTARA) - PT Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menyampaikan bahwa kebijakan perluasan ganjil-genap di DKI Jakarta yang dimulai sejak 9 September 2019 turut memberi kontribusi terhadap kenaikan jumlah penumpang.
"Kebijakan ganjil-genap memberi kontribusi terhadap kenaikan jumlah penumpang MRT," ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data perusahaan, rata-rata jumlah penumpang harian pada periode 1-25 September 2019 mencapai 90.386 penumpang, naik 12 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya 82.477 penumpang.
Menurut dia, kebijakan ganjil-genap telah meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, seperti MRT.
Baca juga: MRT Jakarta gencar sosialisasi antisipasi perluasan ganjil genap
Dengan animo masyarakat yang tinggi itu, lanjut dia, MRT Jakarta optimistis target jumlah pengguna moda transportasi publik itu dapat menembus 100.000 penumpang per hari.
"Sampai saat ini kami tetap optimistis target 100.000 penumpang di akhir tahun tercapai, saat ini rata-ratanya baru mencapai 90 ribu-an," katanya.
Jika dilihat tren penumpang sejak April 2019, ia mengemukakan juga mengalami tren yang sama. Tercatat, rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta pada April sebanyak 79.114 penumpang, terus meningkat hingga September ini menjadi 90.386 penumpang.
Baca juga: MRT Jakarta berencana pakai energi baru terbarukan, kurangi emisi
William Sabandar juga mengemukakan bahwa "Key Perfomance Indicator" (KPI) MRT Jakarta juga dicapai maksimal, yakni ketetapan waktu kedatangan, ketepatan waktu tempuh kereta, dan ketetapan waktu berhenti di stasiun MRT mencapai 100 persen, selama MRT beroperasi.
"Seluruh indikator kita capai, 100 persen, sebanyak 5.085 total perjalanan juga berhasil 100 persen dijalankan," kata William.
Baca juga: Kadishub Jakarta akui anggaran MRT Rp217 miliar belum terserap
"Kebijakan ganjil-genap memberi kontribusi terhadap kenaikan jumlah penumpang MRT," ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data perusahaan, rata-rata jumlah penumpang harian pada periode 1-25 September 2019 mencapai 90.386 penumpang, naik 12 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya 82.477 penumpang.
Menurut dia, kebijakan ganjil-genap telah meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, seperti MRT.
Baca juga: MRT Jakarta gencar sosialisasi antisipasi perluasan ganjil genap
Dengan animo masyarakat yang tinggi itu, lanjut dia, MRT Jakarta optimistis target jumlah pengguna moda transportasi publik itu dapat menembus 100.000 penumpang per hari.
"Sampai saat ini kami tetap optimistis target 100.000 penumpang di akhir tahun tercapai, saat ini rata-ratanya baru mencapai 90 ribu-an," katanya.
Jika dilihat tren penumpang sejak April 2019, ia mengemukakan juga mengalami tren yang sama. Tercatat, rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta pada April sebanyak 79.114 penumpang, terus meningkat hingga September ini menjadi 90.386 penumpang.
Baca juga: MRT Jakarta berencana pakai energi baru terbarukan, kurangi emisi
William Sabandar juga mengemukakan bahwa "Key Perfomance Indicator" (KPI) MRT Jakarta juga dicapai maksimal, yakni ketetapan waktu kedatangan, ketepatan waktu tempuh kereta, dan ketetapan waktu berhenti di stasiun MRT mencapai 100 persen, selama MRT beroperasi.
"Seluruh indikator kita capai, 100 persen, sebanyak 5.085 total perjalanan juga berhasil 100 persen dijalankan," kata William.
Baca juga: Kadishub Jakarta akui anggaran MRT Rp217 miliar belum terserap
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: