Wapres JK: Indonesia berperan penting dalam penyelematan bumi
26 September 2019 18:21 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam Forum Bisnis yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Amerika Serikat (KIKAS) di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Amerika Serikat, Rabu (25-9-2019). ANTARA/HO-Biro Pers Setwapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan Indonesia memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan bumi dengan menjadi negara penyerap emisi karbon dan menjaga laju pemanasan global.
Hal itu disampaikan Wapres saat menghadiri Bisnis Forum yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Amerika Serikat (KIKAS) di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9).
"Indonesia berperan penting dalam penyelamatan bumi dan masa depan kehidupan, sehingga seharusnya Indonesia tidak dikambinghitamkan dan mendapat perlakuan diskriminatif sebagai negara yang tidak memperhatikan lingkungan dalam pembangunannya," kata Wapres JK dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Di PBB, Wapres JK tegaskan komitmen Indonesia jadi negara maju
Dengan potensi kekayaan alam seluas 120 juta hektare hutan tropis, hutan bakau, dan lahan gambut, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara yang memimpin dalam upaya pengurangan emisi karbon.
Dalam kesempatan itu, Wapres JK juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat, yakni SMPP Consortium dengan PT Ekuator Wana Lestari dan PT Aceh Nusa Indrapuri.
Kerja sama antarpengusaha swasta tersebut merupakan bentuk upaya pemenuhan target kontribusi nasional Indonesia (national determined contribution) dalam pengurangan emisi karbon. Sinergi antara pihak swasta dan pemerintah menjadi unsur penting dalam mendukung program pengendalian pemanasan global.
Baca juga: Wapres JK sampaikan tiga prioritas Indonesia selamatkan laut
Kecepatan dari sisi swasta bisa menjadi penyeimbang dalam sistem birokrasi dan regulasi di pihak pemerintah yang membidangi restorasi dan konservasi hutan, mangrove, dan gambut.
Duta Besar Indonesia untuk AS Mahendra Siregar berharap pihak swasta Indonesia dapat bekerja sama dengan lembaga verifikasi karbon internasional dalam menyediakan data kredibel dan terverifikasi yang diakui secara internasional.
Dengan penandatangan tersebut, pihak swasta Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melaksanakan program restorasi gambut dan hutan mangrove untuk dapat berkontribusi terhadap kesepakatan pemimpin dunia dalam menurunkan pemanasan global.
Hal itu disampaikan Wapres saat menghadiri Bisnis Forum yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Amerika Serikat (KIKAS) di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9).
"Indonesia berperan penting dalam penyelamatan bumi dan masa depan kehidupan, sehingga seharusnya Indonesia tidak dikambinghitamkan dan mendapat perlakuan diskriminatif sebagai negara yang tidak memperhatikan lingkungan dalam pembangunannya," kata Wapres JK dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Di PBB, Wapres JK tegaskan komitmen Indonesia jadi negara maju
Dengan potensi kekayaan alam seluas 120 juta hektare hutan tropis, hutan bakau, dan lahan gambut, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara yang memimpin dalam upaya pengurangan emisi karbon.
Dalam kesempatan itu, Wapres JK juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat, yakni SMPP Consortium dengan PT Ekuator Wana Lestari dan PT Aceh Nusa Indrapuri.
Kerja sama antarpengusaha swasta tersebut merupakan bentuk upaya pemenuhan target kontribusi nasional Indonesia (national determined contribution) dalam pengurangan emisi karbon. Sinergi antara pihak swasta dan pemerintah menjadi unsur penting dalam mendukung program pengendalian pemanasan global.
Baca juga: Wapres JK sampaikan tiga prioritas Indonesia selamatkan laut
Kecepatan dari sisi swasta bisa menjadi penyeimbang dalam sistem birokrasi dan regulasi di pihak pemerintah yang membidangi restorasi dan konservasi hutan, mangrove, dan gambut.
Duta Besar Indonesia untuk AS Mahendra Siregar berharap pihak swasta Indonesia dapat bekerja sama dengan lembaga verifikasi karbon internasional dalam menyediakan data kredibel dan terverifikasi yang diakui secara internasional.
Dengan penandatangan tersebut, pihak swasta Indonesia telah mengambil inisiatif untuk melaksanakan program restorasi gambut dan hutan mangrove untuk dapat berkontribusi terhadap kesepakatan pemimpin dunia dalam menurunkan pemanasan global.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: