Kemendikbud : pendidikan anak harus holistik
26 September 2019 18:14 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Harris Iskandar. ANTARA/Indriani/aa.
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD Dikmas) Kemendikbud Harris Iskandar mengatakan pola pendidikan anak harus holistik dan terintegrasi.
"Terutama untuk gizi dan perlindungan anak. Pendidikan di sekolah dan di rumah harus terintegrasi," ujar Harris dalam acara Internasional Conference Child Research Network Asia (CRNA) di Universitas Negeri Jakarta, Jakata, Kamis.
Menurut dia, antara orang tua dan sekolah harus bekerja sama dalam mendidik anak dan kesejahteraan anak. Hal itu dilakukan karena terkait dengan masa depan anak.
Dengan adanya PAUD, kata dia, memberikan pemahaman pada orang tua mengenai pentingnya tumbuh kembang anak dan juga mewujudkan pendidikan karakter.
Baca juga: Fokus SEAMEO ke depan pada pendidikan anak usia dini
"Kesadaran orang tua mengenai tumbuh kembang anak, terutama pada usia dini, semakin meningkat. Apalagi dengan adanya Bunda PAUD. Itu merupakan inovasi Indonesia untuk pendidikan anak usia dini. Hanya ada di Indonesia," terang Harris.
Sejak empat tahun terakhir, kata Harris, pendidikan keluarga menjadi salah satu program Kemendikbud. Bahkan ada direktorat khusus yang membidangi pendidikan keluarga.
Selain itu, saat ini Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tansmigrasi (Kemendes PDTT) pada program satu desa satu PAUD. Saat ini, target itu sudah mencapai 72,4 persen.
"Belum sampai 100 persen, karena jumlah desa bertambah setiap tahunnya. Ada banyak desa pemekaran, yang mana mereka belum memiliki PAUD," ucap Harris.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ Sofia Hartati mengatakan pendidikan anak usia dini merupakan hal pokok yang harus diperhatikan bangsa.
"Bagaimana dengan memperhatikan pendidikan anak usia dini, keuntungannya lebih bagus dari investasi manapun," kata Sofia.
Sofia menambahkan sebagai salah satu anggota dewan, Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk menyiapkan dan memberikan pembekalan pada anak-anak Indonesia agar menjadi anak-anak yang berkualitas pada masa mendatang.
Baca juga: Kemendikbud bantu guru PAUD tingkatkan kompetensi
Baca juga: Kemendikbud ajak siswa PAUD kenali sejarah bangsa
"Terutama untuk gizi dan perlindungan anak. Pendidikan di sekolah dan di rumah harus terintegrasi," ujar Harris dalam acara Internasional Conference Child Research Network Asia (CRNA) di Universitas Negeri Jakarta, Jakata, Kamis.
Menurut dia, antara orang tua dan sekolah harus bekerja sama dalam mendidik anak dan kesejahteraan anak. Hal itu dilakukan karena terkait dengan masa depan anak.
Dengan adanya PAUD, kata dia, memberikan pemahaman pada orang tua mengenai pentingnya tumbuh kembang anak dan juga mewujudkan pendidikan karakter.
Baca juga: Fokus SEAMEO ke depan pada pendidikan anak usia dini
"Kesadaran orang tua mengenai tumbuh kembang anak, terutama pada usia dini, semakin meningkat. Apalagi dengan adanya Bunda PAUD. Itu merupakan inovasi Indonesia untuk pendidikan anak usia dini. Hanya ada di Indonesia," terang Harris.
Sejak empat tahun terakhir, kata Harris, pendidikan keluarga menjadi salah satu program Kemendikbud. Bahkan ada direktorat khusus yang membidangi pendidikan keluarga.
Selain itu, saat ini Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tansmigrasi (Kemendes PDTT) pada program satu desa satu PAUD. Saat ini, target itu sudah mencapai 72,4 persen.
"Belum sampai 100 persen, karena jumlah desa bertambah setiap tahunnya. Ada banyak desa pemekaran, yang mana mereka belum memiliki PAUD," ucap Harris.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ Sofia Hartati mengatakan pendidikan anak usia dini merupakan hal pokok yang harus diperhatikan bangsa.
"Bagaimana dengan memperhatikan pendidikan anak usia dini, keuntungannya lebih bagus dari investasi manapun," kata Sofia.
Sofia menambahkan sebagai salah satu anggota dewan, Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk menyiapkan dan memberikan pembekalan pada anak-anak Indonesia agar menjadi anak-anak yang berkualitas pada masa mendatang.
Baca juga: Kemendikbud bantu guru PAUD tingkatkan kompetensi
Baca juga: Kemendikbud ajak siswa PAUD kenali sejarah bangsa
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: