Makassar (ANTARA) - Angkutan logistik yang membawa beberapa komoditas ekspor di Sulawesi Selatan terganggu karena kelangkaan bio solar bersubsidi.

"Kami menerima banyak laporan dari para sopir yang masih tertahan di daerah karena truknya yang mengangkut komoditas ekspor itu tidak mendapatkan bahan bakar minyak," ujar Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulselbar Syaifuddin Saharudi di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) telah merevisi edarannya terkait pembatasan solar bersubsidi, tetapi sejumlah truk logistik masih kesulitan menemukan BBM bersubsidi tersebut di sejumlah SPBU.

BPH Migas sebelumnya telah merevisi Surat Edaran No. 3865.E/Ka BPH/2019 tentang Pengendalian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 2019 setelah aksi mogok sejumlah pengusaha logistik di daerah.

Namun, setelah edaran tersebut direvisi, solar bersubsidi tetap langka.

Baca juga: Kadin tanggapi surat edaran BPH Migas

Kondisi itu membuat aktivitas pengangkutan yang melalui jalur logistik di Sulsel menjadi tertahan dan dikhawatirkan bisa memicu efek berantai terhadap rantai pasok sejumlah komoditas strategis yang menunjang kebutuhan masyarakat.

"Pemerintah punya target dalam bidang ekspor dan kami yang bergerak di bidang pengangkutan logistik berusaha keras untuk memenuhi target pemerintah. Tetapi jika kondisi ini berlangsung lama, bisa dipastikan target tidak tercapai," katanya.

Ketua Aptrindo Sulsel Sumirlan mengungkapkan sebagian besar truk angkutan barang dengan klasifikasi roda enam ke atas atau trailer tertahan dan tidak dapat melanjutkan operasional lantaran tidak mendapatkan suplai bahan bakar di SPBU.

"Dari laporan anggota kami melalui pengemudi truk di lapangan, SPBU masih tidak mau melayani pembelian solar subsidi untuk truk enam roda ke atas, dan juga beberapa SPBU di antaranya kehabisan stok solar," katanya.

Dari informasi pengusaha logistik, sejumlah SPBU yang berada pada jalur utama logistik yang menghubungkan Makassar sebagai titik konsolidasi logistik dengan kabupaten/kota di Sulsel mengalami kekosongan stok solar dan beberapa di antaranya bahkan menolak melayani pembelian dari truk enam roda ke atas kendati solar bersubsidi masih tersedia.
Baca juga: SPBU di Ogan Komering Ulu batasi pembelian solar bersubsidi