Cirebon (ANTARA) - Puluhan wartawan yang tergabung dalam Pekerja Pers Cirebon melancarkan aksi demo di Markas Pangkalan Angkatan Laut Cirebon dan Markas Polwil Cirebon, Senin. Mereka menuntut kasus penganiyaan wartawan Indosiar, Agus Ismahyudi, oleh oknum marinir yang terjadi di Indramayu segera diusut tutas. Aksi kekerasan yang dilakukan oknum marinir anggota Yon Howitzer-2 Cilandak, Praka Saprudin, itu berlangsung saat operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar jajaran Polres Indramayu, Sabtu dinihari (5/7) lalu. "Apapun dalihnya kekerasan tidak dapat dibenarkan dilakukan siapapun terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun, terlebih dilakukan aparat negara terhadap wartawan yang tengah bertugas," kata Masruri Wahid, korlap demo, di pintu gerbang Lanal Cirebon. Masruri alias Uyi menyatakan, agar oknum pelaku kekerasan segara ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku, hapus segala bentuk kekerasan terhadap wartawan, dan hormati tugas peliputan wartawan. "Gunakan jalur hukum jika tidak puas dengan sebuah pemberitaan atau sikap wartawan," katanya. Menanggapi hal ini, Komandan Pangkalan TNI AL Cirebon, Letkol (P) Denih Hendrata, menegaskan, pihaknya sudah melakukan pengusutan kasus dengan memeriksa pelaku dan saksi-saksi. "POMAL Cirebon sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya akan diserahkan kepada Ankum yang bersangkutan untuk diberikan sanksi," katanya. Usai meluruk Pangkalan TNI AL Cirebon, sambil menggunaka sepeda motor, para jurnalis mendatangi Markas Polwil Cirebon di Winong, yang berjarak sekiitar 12 kilometer dari Kota Cirebon. Di tempat itu, para jurnalis diterima Wakapolwil Cirebon, AKBP Syaiful Zahri dan beberapa petinggi Polwil Cirebon. "Kami siap membantu rekan-rekan dalam pengungkapan kasus ini. Tapi, dalam penyelesaiannya, itu bukan wewenang kami, melainkan Polisi Angkatan Laut (Pomal)," kata Wakapolwil. Aksi demo serupa juga berlangsung di Indramayu, Senin, dimana sekitar seratus wartawan yang tergabung dalam solidaritas pers anti kekerasan menggelar aksi di Pendopo Kabupaten Indramayu, Kantor Subdenpom Indramayu, dan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu. Wartawan membakar keranda di halaman Gedung DPRD Indramayu sebagai bentuk keprihatinan atas aksi kekerasan yang dilakukan oknum marinir terhadap rekan mereka. Seperti yang diberitakan sebelumnya Agus ditendang Praka Saprudin pada bagian dadanya, saat meliput razia penyakit masyarakat yang digelar jajaran Polres Indramayu, Satpol PP dan Badan Narkotika Nasional (BNN) di diskotik Flamingo, Losarang, Indramayu. Ketika para petugas memeriksa identitas pengunjung dan Agus mengambil gambar, Praka Saprudin, yang saat itu berpakaian preman, meminta Agus supaya tidak mengambil gambar. Agus memang sempat mematikan kameranya, namun kemudian, Agus menyalakan kameranya kembali sehnigga Praka Saprudin naik pitam dan melancarkan tendangan yang tepat mengenai dada Agus. Dengan dikawal puluhan wartawan, Agus melaporkan kasus itu Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Cirebon, Sabtu pagi.(*)