Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Indonesia mengundang delapan pakar dari Amerika Serikat, Prancis, Australia, dan China untuk membahas model geopolitikbaru yang dapat dikembangkan negara-negara kawasan dan dunia di tengah ketidakpastian global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, hasil pembahasan dari delapan pakar itu akan menjadi acuan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia untuk merancang kebijakan nasional serta strategi membangun kerja sama antarnegara.

"Secara umum, saat kita mengikuti perkembangan geopolitik, ini tidak berjalan linier dan mudah diantisipasi seperti masa lampau. Geopolitik yang berkembang sekarang begitu volatile (rentan berubah) sehingga kerap memunculkan fenomena yang tidak kita dapat duga. Itu yang kemudian kita sebut disarray," kata Agus menjelaskan tujuan digelarnya Jakarta Geopolitics Forum saat taklimat media di sela acara di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Menhan sebut Indo-Pasifik sebagai sentra perebutan pengaruh ideologis

Baca juga: Kebijakan lokal pegang peran penting dalam implementasi proyek BRI


Agus menyebutkan negara-negara dunia perlu menyepakati wacana normal yang baru pada strategi geopolitiknya. Pemahaman geopolitik yang sama, ia menjelaskan, memudahkan negara-negara di tingkat kawasan dan dunia untuk bekerja sama memecahkan persoalan global seperti pengungsi dan terorisme.

"Ini semua dalam proses wacana, yang kita bicarakan ini berupaya mencari tahu new normal (tatanan normal baru) seperti apa yang dapat dibangun dan disepakati oleh negara-negara dunia," kata dia.

Dalam forum yang bersifat semi tertutup itu, Agus menambahkan, Lemhanas sengaja tak menghadirkan pembicara dari dalam negeri untuk ikut berbagi pemahaman mengenai geopolitik. Alasannya, Jakarta Geopolitics Forum merupakan kesempatan bagi akademisi, praktisi, pakar dari Indonesia untuk mendengar pemikiran mengenai wacana geopolitik global dari para ahli negara-negara lain.

"Kita punya banyak waktu (untuk merancang strategi geopolitik nasional). Forum ini kita manfaatkan mencari narasumber dari luar sehingga kita dapat menangkap perspektif mereka," ujarnya.

Jakarta Geopolitics Forum merupakan acara diskusi panel semi tertutup yang diadakan rutin tiap tahunnya oleh Lemhanas RI sejak 2017. Forum yang diselenggarakan pada tahun ini dibuka oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Dalam pembukaan acara, Ryamizad sempat menyampaikan pidato yang menyebut Indo-Pasifik akan menjadi sentra geopolitik kawasan dan dunia.

Baca juga: Menhan sebut kompetisi geopolitik dan geoekonomi ancam instabilitas

Baca juga: Indonesia perlu dorong kejelasan fungsi pandangan Indo-Pasifik ASEAN