Wamena (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mendapat tambahan 58 petugas medis untuk mendukung pelayanan bagi korban kerusuhan Senin (23/9).
Direktur Utama RSUD Wamena Felly Sahureka di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan bahwa rumah sakit umum daerah mendapat tambahan 28 petugas medis dari Dinas Kesehatan Provinsi dan 30 petugas medis dari TNI untuk melayani korban kerusuhan Wamena.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan saat ini tim dari Jayapura tiba, sehingga ada 58 orang," katanya.
Dokter-dokter yang diperbantukan untuk mendukung pelayanan RSUD Wamena, menurut dia, akan menangani pasien dengan luka serius dan patah tulang.
"Kami juga dibantu 10 orang staf luar RSUD seperti dari puskesmas, bahkan tenaga dokter dari kabupaten lain yang lagi berada di Wamena ikut membantu," katanya.
Baca juga: Korban tewas akibat kericuhan di Wamena jadi 30 orang
Felly mengatakan pengiriman tambahan petugas medis sangat membantu operasional rumah sakit karena setelah kerusuhan di Wamena sebagian tenaga medis yang bekerja di RSUD ikut mengungsi.
Sejak Senin (23/9) hingga Kamis (26/9), RSUD Wamena menangani 71 pasien korban kerusuhan dan merujuk 20 di antaranya ke rumah sakit di Jayapura. Korban kerusuhan yang menjalani perawatan di rumah sakit itu sebagian sudah diizinkan pulang.
Felly mengatakan RSUD masih punya cukup stok obat dan sudah mengajukan permintaan tambahan obat ke provinsi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan kebutuhan.
"Dengan keadaan yang tidak terduga, kami pun sudah meminta tambahan obat dari provinsi," katanya.
Baca juga:
Dinkes Papua kirim 24 orang tenaga medis ke Wamena
Demo anarkis Wamena, puluhan dokter minta dievakuasi
RSUD Wamena dapat tambahan 58 petugas untuk layani korban kerusuhan
26 September 2019 15:34 WIB
Satu korban kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan pertolongan medis. (ANTARA/Marius Frisson Yewun)
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: