Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menemui Presiden Joko Widodo membahas penyampaian kritik oleh mahasiswa agar dilakukan dengan upaya yang baik.
"Iya mengajak mahasiswa untuk dialog dengan baik. Tidak melakukan turun ke jalan, tapi kembali ke kampus masing-masing," kata Nasir ditemui di halaman Istana Negara Jakarta pada Kamis.
Baca juga: Kamis pagi, ribuan mahasiswa menuju gedung DPRD NTB
Menurut Nasir, penyampaian kritik oleh mahasiswa dapat dilakukan tanpa tindakan anarkis dan jangan sampai menimbulkan gangguan ketertiban.
Dia mengatakan pemerintah pun terbuka dalam menerima kritikan dan usulan yang konstruktif.
Menristekdikti khawatir jika unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa ke lapangan berpotensi ditunggangi pihak tidak bertanggung jawab melalui provokasi.
"Mahasiswa dalam hal ini, dalam melakukan kritik saya persilakan tapi dengan cara yang baik karena dia orang akademik, orang yang punya intelektual yang baik," ujar Nasir.
Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi unjuk rasa pada Selasa (24/9) di depan gedung parlemen Jalan Gatot Subroto Jakarta.
Selain itu gelombang unjuk rasa oleh mahasiswa juga terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Sumatera Utara, Semarang, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Mereka menolak RUU KUHP dan UU KPK.
Baca juga: Mahasiswa: Perusak fasilitas publik saat demo DPR adalah oknum
Menristek temui Presiden bahas unjuk rasa mahasiswa
26 September 2019 12:05 WIB
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (26/9/2019). (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: