Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan Synchronize Festival 2019 diklaim akan berbeda dibandingkan penyelenggaraan serupa pada tahun sebelumnya dengan melibatkan gerakan Green Movement, salah satunya pengurangan jumlah sampah botol kemasan sekali pakai.

"Setiap festival musik menyumbang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) itu diperkirakan sampai tiga ton untuk tiga hari. Makanya tahun ini, Synchronize berikan program Bring Your Own Tumbler kepada semua pekerja dan tim Synchronize juga semua artis dan kru," kata Festival Director Synchronize Fest 2019 David Karto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Para penonton, lanjut David, juga diimbau untuk membawa tumbler atau botol minuman sendiri yang dapat diisi di tempat pengisian air minum dengan membayar seikhlasnya agar tetap menghargai nilai air yang telah disediakan.

Aktivitas lain yang dapat dilakukan demi memenuhi misi Green Movement adalah Crowdsourcing Project yang terbuka bagi para penonton untuk mengirimkan pakaian berwarna bekas pakai yang masih layak untuk digunakan. Pakaian itu akan didonasikan kepada membutuhkan.

Baca juga: Synchronize Festival 2019 bakal hadirkan pentolan band pop Melayu

Selain itu, ada Upcycling Project yang merupakan sebuah upaya menyiasati pengolahan bahan bekas promosi seperti umbul-umbul maupun baliho bekas untuk dijadikan sebuah produk dengan nilai tambah, disamping program Bike to Synchronize Festival.

Synchronize Festival 2019 menghadirkan beragam musikus penampil dari berbagai genre musik. Beberapa nama yang menjadi sorotan adalah Didi Kempot, Clubeighties yang akan tampil dalam formasi lengkap, Killing Me Inside Reunion, dan Erwin Gutawa yang akan tampil membawakan lagu-lagu Chrisye dengan format suara asli sang penyanyi.

Selain itu, ada juga penampilan pentolan grup-grup musik Melayu yang populer pada era 2000an, seperti Radja, Setia Band, Wali, hingga Andika eks-Kangen Band. Mereka akan meramaikan pesta karaoke yang dipandu oleh Oom Leo Berkaraoke.

Synchronize Festival diadakan pada tanggal 4, 5, 6 Oktober 2019 di Gambir Expo, Jakarta Pusat.

Baca juga: Keriaan festival musik "hijau" Rainforest World Music Festival 2019