Jakarta (ANTARA) - Aparat kepolisian mengandalkan gas air mata guna membubarkan pedemo yang berada di sekitar Apartemen Permata Senayan, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu.
Berdasarkan pantauan Antara, kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB.
Baca juga: Demo pelajar, arus kendaraan di tol Slipi-Grogol terhenti
Awalnya, polisi mampu menghalau demonstran ke arah lintasan kereta di Jalan Palmerah Selatan dari belakang Gedung DPR RI.
Lalu para pendemo menyanyikan lagu nasional setelah menghentikan serangan kepada polisi yang bertugas. Namun tidak lama setelah itu pedemo meluncurkan kembang api ke arah atas sehingga polisi menembakkan gas air mata.
Karena kondisi jalan yang sempit dan masih banyak warga yang berkumpul sehingga gas air mata mengenai warga yang turut berlindung di dekat bangunan sekitar Jalan Palmerah Selatan termasuk Apartemen Permata Senayan.
Baca juga: KPAI prihatin banyak siswa ikut demo di DPR
Beberapa warga secara langsung mengalami batuk dan mengeluarkan air mata, serta mengeluhkan sesak nafas.
Ditemukan juga para pedemo terluka pada bagian kepala maupun kaki akibat penembakkan gas air mata yang juga berdampak pada warga sekitar yang menonton demo tersebut.
Sebelumnya, demo dimulai pada pukul 14.00 WIB oleh pelajar sekolah di belakang gedung parlementer itu.
Baca juga: Demo STM, asap membumbung dari depan Dipo Tower
Para pelajar tersebut mengatakan tuntutan menolak pengesahan RUU KUHP yang saat ini ditunda anggota DPR RI.
Demo berlangsung ricuh, para siswa berakhir melempari petugas keamanan dan seluruh bagian di belakang Gedung DPR RI.
Buyarkan pedemo, aparat tembakkan gas air mata di Palmerah
25 September 2019 19:45 WIB
Demonstran dipukul mundur aparat menggunakan gas air mata di Pintu Selatan Pasar Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). ANTARA/Devi Nindy Sari
Pewarta: Livia Kristianti dan Devi Nindy Sari
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019
Tags: