Jakarta (ANTARA) - Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia Lo Khing Seng memastikan ponsel premium terbaru Huawei yang baru saja dirilis pekan lalu, Mate 30, akan meluncur di Indonesia.

"Mate 30 pasti direncanakan masuk ke Indonesia. Kami masih lihat dari kedua belah pihak (China-AS) kalau bertemu dan tercapai kesepakatan ya bisa kembali lagi," ujar Lo ditemui usai peluncuran nova 5T di Jakarta, Rabu.

Lo mengatakan kehadiran seri Mate 30 bisa saja tanpa layanan Google menyusul Huawei kehilangan akses ke sejumlah rekanannya, salah satunya Google. Huawei kehilangan akses ke Google setelah pemblokiran pemerintah Amerika Serikat sebagai dampak dari perang dagang China-AS.

Saat peluncuran ponsel Mate 30 di Munchen, Jerman, Kamis (19/9), Huawei memperkenalkan Huawei Mobile Services yang menyediakan fungsionalitas dasar yang sebelumnya menggunakan Google Play Services.

Meskipun belum dapat merinci waktu peluncurannya, Lo mengatakan Mate 30 di Indonesia berpeluang menjadi momentum untuk memperkenalkan layanan Huawei Mobile Services.

Baca juga: Huawei Indonesia akui isu blokir AS pengaruhi penjualan

"Bisa jadi. Kondisi itu tidak menentu bagi Huawei di tengah perang dagang. Bisa saja, Okober ada pertemuan. Ada dua negara dan ada kesepakatan berubah," katanya.

Kehadiran Huawei Mobile Service, menurut Lo, merupakan langkah Huawei untuk terlepas dari belenggu perang dagang antara dua negara tersebut.

Dia menjelaskan perangkat Huawei masih akan menggunakan sistem operasi Android karena merupakan platform open source.

"Sekarang, Huawei Mobile Services sedang dikembangkan di Indonesia dan akan di-isi banyak aplikasi," kata Lo sembari menyebut kemungkinan Huawei Mate 30 di pasar Tanah Air pada kuartal keempat 2019.

"Kita sudah mulai proses TKDN (tingkat komponen dalam negeri)," ujar Lo.

Baca juga: Huawei luncurkan Nova 5T yang unggulkan fitur premium