Tol Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Cilacap atasi macet mudik lebaran
25 September 2019 16:33 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memimpin rapat percepatan infrastruktur pembangunan Tol Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Cilacap di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu (25/9/2019). (Dok Humas Pemprov Jabar)
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pembangunan koridor Tol Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Cilacap di Jawa Barat diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan seperti saat arus mudik dan balik Lebaran.
Untuk pembahasan rencana pembangunan jalan tol tersebut Gubernur Emil, Rabu, di Gedung Sate Bandung, memimpin langsung rapat percepatan infrastruktur pembangunan tol sepanjang kurang lebih 205 kilometer ini.
Salah satunya agenda dalam rapat tersebut, kata dia, adalah membahas wilayah yang dilintasi tol serta posisi pintu exit tol.
"Pembangunan sesuai progres. Jadi Tahap I dari Gedebage Kabupaten Bandung, Garut sampai Tasikmalaya. Kemudian nanti lanjut Tahap II dari Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran sampai Cilacap," kata Emil.
Dengan konsorsium oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola pembangunan tol tersebut, diperkirakan anggaran Tahap I meliputi biaya investasi dan konstruksi mencapai kurang lebih sekira Rp60 triliun dan angka yang sama juga disebut menjadi nilai anggaran untuk Tahap II.
Gubernur Emil menegaskan bahwa rapat percepatan kali ini menjadi finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.
“Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan Lebaran,” kata Emil.
Sementara itu, Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian memaparkan, jarak tempuh Tahap I Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 km dan Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.
Hedy pun mengatakan bahwa 200 kilometer merupakan konsensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.
Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020. Sementara proses prakualifikasi berlangsung Oktober-Desember 2019, proses lelang pada Desember 2019 hingga Juni 2020, proses pembebasan tanah pada April 2020 hingga 2022, proses rekontruksi Tahap I segmen Gedebage-Tasikmalaya pada 2022-2024, dan tol direncanakan bisa beroperasi di April 2024.
Baca juga: Jasa Marga kerjakan empat program tol baru pada 2019
Baca juga: Exit Tol Gedebage mudahkan pergerakan di Bandung Timur
Untuk pembahasan rencana pembangunan jalan tol tersebut Gubernur Emil, Rabu, di Gedung Sate Bandung, memimpin langsung rapat percepatan infrastruktur pembangunan tol sepanjang kurang lebih 205 kilometer ini.
Salah satunya agenda dalam rapat tersebut, kata dia, adalah membahas wilayah yang dilintasi tol serta posisi pintu exit tol.
"Pembangunan sesuai progres. Jadi Tahap I dari Gedebage Kabupaten Bandung, Garut sampai Tasikmalaya. Kemudian nanti lanjut Tahap II dari Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran sampai Cilacap," kata Emil.
Dengan konsorsium oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola pembangunan tol tersebut, diperkirakan anggaran Tahap I meliputi biaya investasi dan konstruksi mencapai kurang lebih sekira Rp60 triliun dan angka yang sama juga disebut menjadi nilai anggaran untuk Tahap II.
Gubernur Emil menegaskan bahwa rapat percepatan kali ini menjadi finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.
“Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan Lebaran,” kata Emil.
Sementara itu, Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian memaparkan, jarak tempuh Tahap I Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 km dan Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.
Hedy pun mengatakan bahwa 200 kilometer merupakan konsensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.
Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020. Sementara proses prakualifikasi berlangsung Oktober-Desember 2019, proses lelang pada Desember 2019 hingga Juni 2020, proses pembebasan tanah pada April 2020 hingga 2022, proses rekontruksi Tahap I segmen Gedebage-Tasikmalaya pada 2022-2024, dan tol direncanakan bisa beroperasi di April 2024.
Baca juga: Jasa Marga kerjakan empat program tol baru pada 2019
Baca juga: Exit Tol Gedebage mudahkan pergerakan di Bandung Timur
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: