Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa kondisi udara di Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu dikategorikan sedang, setelah diguyur hujan pada Selasa (24/9).

Kepala Stasiun Klimatologi Deli Serdang Klaus J.A Damanik di Medan, Rabu, mengatakan, kondisi ini berdasarkan monitoring selama 24 jam mulai Selasa (24/9).

Hasil pengukuran, ujar dia, menunjukkan konsentrasi partikulat berada pada nilai 63,6 ugram/m³ (kategori sedang).

Ia menjelaskan, Partikulat (PM10) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron. Adapun nilai ambang batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien, yaitu NAB PM10 = 150 ugram/m³.

Baca juga: Operasional penerbangan di bandara Sumut terganggu asap


"Kondisi ini jelas lebih baik dari hari Senin (23/9) lalu, dimana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan terlihat semakin pekat dan berdampak pada kualitas udara yang membahayakan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya pada Selasa (24/9), sebagian besar wilayah Medan mengalami hujan ringan.

Prakiraan BMKG hingga Selasa malam, Sumatera Utara disebut masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

Khususnya di wilayah Langkat, Karo, Sergei, Simalungun, P. Siantar, Samosir, Tobasa, Tapsel, Palas, Labusel, dan dapat meluas ke wilayah Labura, Labuhanbatu, Humbahas, Dairi, Pakpak Bharat, Paluta, Taput dan sekitarnya.


Baca juga: BMKG nilai udara Kota Medan tidak sehat akibat asap