Bursa Tokyo dibuka turun karena saham eksportir terpukul penguatan yen
25 September 2019 08:22 WIB
Ilustrasi - Gedung Japan Exchange Group Inc dan pergerakan grafik pasar saham di Tokyo Stock Exchange (TSE), Tokyo, Jepang. ANTARA/HO/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu pagi, dengan saham-saham terkait ekspor terpukul oleh penguatan yen terhadap dolar AS dan data kepercayaan konsumen September AS yang melemah.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 126,33 poin atau 0,57 persen, dari tingkat penutupan Selasa (24/9/2019), menjadi diperdagangkan di 21.972,51 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berkurang 7,98 poin atau 0,49 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.614,96 poin.
Saham-saham yang berkaitan dengan pertambangan, permesinan, serta pulp dan kertas paling banyak menurun pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Indeks kepercayaan konsumen AS melemah menjadi 125,1 pada September, penurunan tajam dari pembacaan Agustus sebesar 134,2, kelompok riset bisnis yang berbasis di New York, Conference Board melaporkan pada Selasa (24/9/2019).
"Meningkatnya ketegangan perdagangan dan tarif pada akhir Agustus tampaknya telah mengguncang konsumen," kata Lynn Franco, direktur senior indikator ekonomi pada kelompok riset tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Bursa Tokyo menguat didukung ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter
Baca juga: Bursa Saham Tokyo dibuka rontok, investor tunggu hasil pertemuan Fed
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 126,33 poin atau 0,57 persen, dari tingkat penutupan Selasa (24/9/2019), menjadi diperdagangkan di 21.972,51 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo berkurang 7,98 poin atau 0,49 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.614,96 poin.
Saham-saham yang berkaitan dengan pertambangan, permesinan, serta pulp dan kertas paling banyak menurun pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Indeks kepercayaan konsumen AS melemah menjadi 125,1 pada September, penurunan tajam dari pembacaan Agustus sebesar 134,2, kelompok riset bisnis yang berbasis di New York, Conference Board melaporkan pada Selasa (24/9/2019).
"Meningkatnya ketegangan perdagangan dan tarif pada akhir Agustus tampaknya telah mengguncang konsumen," kata Lynn Franco, direktur senior indikator ekonomi pada kelompok riset tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Bursa Tokyo menguat didukung ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter
Baca juga: Bursa Saham Tokyo dibuka rontok, investor tunggu hasil pertemuan Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: