Jakarta (ANTARA News) - Kenaikan kembali (rebound) saham-saham berbasis batubara telah mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ke level 2.300. IHSG BEI ditutup naik 28,140 poin atau 1,23 persen menjadi 2.314,751, dan indeks LQ45 terangkat 5,382 poin atau 1,12 persen ke posisi 487,069. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan bahwa kembali naiknya saham-saham berbasis batubara telah mendorong indeks BEI kembali naik. Penurunan indeks yang ditutup di level 2.200, Kamis (3/7), karena tertekan oleh saham-saham pertambangan khususnya batubara dimana harga batubara mengalami penurunan yang tajam di pasar Eropa, namun dengan adanya penguatan kembali saham-saham batubara ini indeks kembali ke level 2.300. Krisna juga menyinggung data ekonomi Indonesia masih menunjukkan beberapa hal yang positif, seperti tetap kuatnya cadangan devisa Juni yang naik menjadi 59,5 miliar dolar AS serta kurs rupiah terhadap dolar juga terus menguat. Dia mengemukakan, kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (BPS) menjadi 8,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Kamis (3/7) juga masih bisa diterima pasar, sehingga beberapa saham perbankan juga cenderung bertahanf. Sentimen itulah yang membuat pergerakan saham di BEI kembali didominasi yang naik sebanyak 106 jenis dibanding yang turun 46 dan 53 tidak berubah harganya. Kenaikan indeks dipimpin oleh menguatnya kembali saham Bumi Resources Rp350 menjadi Rp7.500, Tambang Batubara Bukit Asam terangkat Rp750 ke posisi Rp16.000, Indo Tambang Raya melonjal Rp1.300 ke harga Rp33.000 dan diikuti oleh saham unggulan lainnya, seperti Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang naik Rp525 menjadi Rp3.025, United Tractors menambah Rp150 ke Rp11.850, Indah Kiat terdongkrak Rp475 ke harga Rp3.150 dan Bank Mandiri naik Rp25 menjadi Rp2.680. Volume perdagangan mencapai 1,372 miliar saham dengan nilai Rp3,387 triliun dari 53.063 kali transaksi. (*)