Sentani (ANTARANews) - Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan terus melakukan pembibitan pemain sepakbola melalui pembinaan usia muda. Mereka dipersiapkan menjadi pemain yang berkualitas dan mempunyai nilai jual di klub klub nasional maupun internasional.

Menurut Mathius Awoitauw, memang banyak pihak yang bertanya, mengapa Tim Persidafon tidak lagi diberikan kesempatan untuk dapat kembali memulai dengan semua yang sudah ada.



Namun, untuk membiayaai tim Persidafon, Pemerintah Kabupaten masih terkendala dengan aturan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak boleh lagi membiayai sebuah klub sepak bola profesional seperti Persidafon.



Di samping itu, belum ada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Jayapura yang mampu untuk mendanai Persidafon.



"Mengurus Persidafon harus mempunyai dana dari luar APBD, dan di sini kita tidak punya perusahaan-perusahaan yang bisa memberikan dukungan," kata Mathius kepada wartawan usai membuka secara resmi Liga Pelajar U12 yang diselenggarakan Dispora Kabupaten Jayapura belum lama ini.



Selain itu kata Mathius Awoitauw, dari pengalalaman yang lalu, Persidafon banyak memiliki pemain dari luar yang hanya sedikit berdampak terhadap daerah ini. Oleh sebab itu jika pembinaan usia dini dapat berjalan dengan baik, maka akan membentuk sebuah tim yang diperkuat oleh semua anak-anak asli Kabupaten Jayapura dan itu akan lebih baik sekaligus akan sangat membanggakan.



Lebih lanjut Bupati mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu sangat penting dalam dunia bisnis jika sudah masuk dalam kompetisi profesional seperti Liga 1 itu semua menggunakan perhitungan bisnis, namun jika kontribusi dari penonton berkurang maka akan memberatkan pihak sponsor.



"Kalau anak-anak ini tumbuh baik, prestasinya bagus dan punya nama kelak dari proses yang kita jalani mungkin ini akan menjadi nilai jual juga untuk menarik sponsor. Mungkin hal-hal ini yang sedang kita pertimbangkan kedepan."pungkasnya. (ADV)