Laporan dari Kuala Lumpur
KRI Bima Suci tiba di Malaysia
24 September 2019 16:53 WIB
Kapal layar tiang tinggi KRI Bima Suci yang membawa Taruna AAL tingkat III angkatan ke-66 tiba di dermaga Pusat Hidrografi Nasional Malaysia di Pelabuhan Klang, Selangor, Malaysia, Selasa (24/9). Foto ANTARA / Agus Setiawan. (1)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Kapal layar tiang tinggi KRI Bima Suci yang membawa Taruna AAL tingkat III angkatan ke-66 tiba di dermaga Pusat Hidrografi Nasional Malaysia di Pelabuhan Klang, Selangor, Malaysia, Selasa.
Setelah kapal bersandar, Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo dengan didampingi salah seorang perwira dan satu taruna AAL kemudian lapor ke Duta Besar RI di Kuala Lumpur Rusdi Kirana yang sudah menunggu di dermaga.
Rusdi Kirana didampingi Atase Pertahanan KBRI Kuala Lumpur Kol Inf Tri Andi Kuswantoro, Atase Laut Kol Lut (E) Renny Lilik Asmoro dan Atase Udara Kolonel Pnb Yose Ridha.
Setelah itu Komandan KRI Bima Suci dan rombongan disambut oleh Asisten Ketua Staf Sumber Daya Manusia Markas Tentara Laut Malaysia Laksamana Pertama Anuar Bin Mohamed dan mendapat karangan bunga kemudian Komandan KRI Bima Suci menyerahkan cenderamata.
Kemudian Dubes Rusdi Kirana, Laksamana Pertama Anuar Bin Mohamed dan tamu-tamu penting diterima ramah tamah di "lounge" perwira KRI Bima Suci.
Pada kesempatan tersebut KRI Bima Suci langsung melakukan "open ship" dan mendapat kunjungan pertama kali dari murid-murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Pada hari yang sama Marching Band Gita Jala Taruna AAL kemudian tampil di sekitar air terjun Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) menara kembar Petronas mulai pukul 18.00 hingga 18.45 waktu setempat.
Selama di Malaysia Satgas Kartika Jala Krida kunjungan kehormatan ke Direktur Pusat Hidrografi Nasional, Rektor Universitas Pertahanan Malaysia dan kunjungan kehormatan ke Dubes RI di Kuala Lumpur.
KRI Bima Suci-945 dibuka untuk masyarakat umum setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 17.00 waktu setempat. KRI Bima Suci akan melaksanakan pelayarannya pada 27 September 2019.
KRI Bima Suci-945 merupakan salah satu kapal layar tiang tinggi yang dimiliki Indonesia, selain KRI Dewaruci.
Kapal tersebut memiliki ukuran panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman 5,95 meter dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
KRI Bima Suci-945 dilepas oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji pada Agustus 2019 sebagai Satuan Tugas Luar Negeri dalam misi diplomasi bangsa serta termasuk di dalamnya terdapat Satuan Latihan Kartika Jala Krida yang memberikan latihan pelayaran kepada 83 taruna AAL selama 96 hari.
Kapal ini akan singgah di sembilan negara yang telah ditetapkan mulai 5 Agustus hingga 9 November 2019 dengan rute Surabaya - Manila (Filipina) - Osaka (Jepang) - Busan (Korea) - Shanghai (China) - Brunei Darussalam - Port Klang (Malaysia) - Phuket (Thailand) - Yangoon (Myanmar) - Padang - Benoa - Darwin (Australia) - Surabaya.
KRI Bima Suci-945 diresmikan menjadi kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sebagai Kapal Layar Akademi Angkatan Laut (AAL).
Baca juga: KRI Bima Suci dijadwalkan sandar di Port Klang
Baca juga: KRI Dewa Ruci sambut KRI Bima Suci
Baca juga: KRI Bima Suci mengarungi sembilan negara jalankan misi maritim
Setelah kapal bersandar, Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo dengan didampingi salah seorang perwira dan satu taruna AAL kemudian lapor ke Duta Besar RI di Kuala Lumpur Rusdi Kirana yang sudah menunggu di dermaga.
Rusdi Kirana didampingi Atase Pertahanan KBRI Kuala Lumpur Kol Inf Tri Andi Kuswantoro, Atase Laut Kol Lut (E) Renny Lilik Asmoro dan Atase Udara Kolonel Pnb Yose Ridha.
Setelah itu Komandan KRI Bima Suci dan rombongan disambut oleh Asisten Ketua Staf Sumber Daya Manusia Markas Tentara Laut Malaysia Laksamana Pertama Anuar Bin Mohamed dan mendapat karangan bunga kemudian Komandan KRI Bima Suci menyerahkan cenderamata.
Kemudian Dubes Rusdi Kirana, Laksamana Pertama Anuar Bin Mohamed dan tamu-tamu penting diterima ramah tamah di "lounge" perwira KRI Bima Suci.
Pada kesempatan tersebut KRI Bima Suci langsung melakukan "open ship" dan mendapat kunjungan pertama kali dari murid-murid Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Pada hari yang sama Marching Band Gita Jala Taruna AAL kemudian tampil di sekitar air terjun Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) menara kembar Petronas mulai pukul 18.00 hingga 18.45 waktu setempat.
Selama di Malaysia Satgas Kartika Jala Krida kunjungan kehormatan ke Direktur Pusat Hidrografi Nasional, Rektor Universitas Pertahanan Malaysia dan kunjungan kehormatan ke Dubes RI di Kuala Lumpur.
KRI Bima Suci-945 dibuka untuk masyarakat umum setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 17.00 waktu setempat. KRI Bima Suci akan melaksanakan pelayarannya pada 27 September 2019.
KRI Bima Suci-945 merupakan salah satu kapal layar tiang tinggi yang dimiliki Indonesia, selain KRI Dewaruci.
Kapal tersebut memiliki ukuran panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman 5,95 meter dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
KRI Bima Suci-945 dilepas oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji pada Agustus 2019 sebagai Satuan Tugas Luar Negeri dalam misi diplomasi bangsa serta termasuk di dalamnya terdapat Satuan Latihan Kartika Jala Krida yang memberikan latihan pelayaran kepada 83 taruna AAL selama 96 hari.
Kapal ini akan singgah di sembilan negara yang telah ditetapkan mulai 5 Agustus hingga 9 November 2019 dengan rute Surabaya - Manila (Filipina) - Osaka (Jepang) - Busan (Korea) - Shanghai (China) - Brunei Darussalam - Port Klang (Malaysia) - Phuket (Thailand) - Yangoon (Myanmar) - Padang - Benoa - Darwin (Australia) - Surabaya.
KRI Bima Suci-945 diresmikan menjadi kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) sebagai Kapal Layar Akademi Angkatan Laut (AAL).
Baca juga: KRI Bima Suci dijadwalkan sandar di Port Klang
Baca juga: KRI Dewa Ruci sambut KRI Bima Suci
Baca juga: KRI Bima Suci mengarungi sembilan negara jalankan misi maritim
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: