Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong lembaga pendidikan di bidang kelautan dan perikanan agar dapat melahirkan wirausaha perikanan yang dapat membantu mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Salah satu tantangan bagi lembaga pendidikan tidak lagi seberapa banyak lulusan lembaga pendidikan di dunia kerja bidang kelautan dan perikanan tetapi berapa yang menjadi wirausaha di bidang kelautan dan perikanan," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam acara pelantikan sejumlah pimpinan lembaga pendidikan tinggi di lingkup BRSDM di Jakarta, Senin.

Sjarief Widjaja menyampaikan kepada para pejabat yang baru dilantik bahwa tantangan di dunia pendidikan tidak mudah, apalagi pendidikan vokasi dengan sistem asrama.

Baca juga: Menteri Susi gandeng LIPI perkuat riset dan SDM kelautan

Hal itu, ujar dia, karena selain dituntut meningkatkan kompetensi peserta didik juga mendapat amanah dari orang tua/wali untuk menjaga anak-anak mereka 24 jam.

"Oleh karena bapak dan ibu yang bekerja di lembaga pendidikan harus bekerja dengan ikhlas agar tanggung jawab yang besar ini tidak dianggap sebagai beban tetapi sebagai ladang amal ibadah," ucap Sjarief Widjaja.

Dalam menghadapi persaingan global, lanjut Sjarief, setiap insan pendidikan harus memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan.

Sedangkan cara-cara lama yang tidak kompetitif juga harus ditinggalkan, dan diubah dengan mengadopsi cara baru yang lebih baik dengan terobosan dan lompatan.

Baca juga: Dirjen sebut KKP miliki banyak SDM unggul bidang perikanan

"Jabatan seorang direktur, merupakan jabatan yang mulia, karena Anda akan memimpin banyak orang pintar. Apa yang akan menjadi kekuatan utama Anda? Bukan hanya kepintaran, tapi juga maturitas, kedewasaan di dalam keilmuan," kata Kepala BRSDM.

Lebih lanjut dikatakan bahwa BRSDM memerlukan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila, yang toleran, yang berakhlak mulia, yang terus belajar, bekerja keras, dan berdedikasi.

Ia juga mengemukakan bahwa pendidikan vokasi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh KKP harus berkualitas, serta dapat memenuhi kebutuhan industri kelautan dan perikanan, yang didukung dengan semakin kuatnya sistem penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan.

"SDM kita harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, agar kompetitif di tingkat regional dan global," katanya.

Baca juga: Susi: Indonesia telah siapkan program besar bangun SDM unggul

Baca juga: Pembangunan SDM jadi prioritas sektor perikanan 2020-2025