Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengurus Institut For Democracy and Peace (SETARA Institut), Hendardi di Jakarta, Selasa berpendapat HUT Polri yang ke-62 merupakan momentum bagi Kepolisian untuk meneguhkan komitmennya menjadi Polisi sipil yang disegani sebagai aparat hukum, sebagai mandat konstitusi dan UU Kepolisian. Harus diakui, menurut Hendardi, pasca-pemisahan Polisi dari satuan angkatan bersenjata (waktu itu ABRI) telah menunjukkan kemajuan yang cukup membanggakan, karena itu Polri dituntut untuk terus menerus meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas dalam menjalankan peranannya. "Kami mengucapkan selamat HUT Polri yang ke-62, kita harus akui dan apresiasi upaya Polri membenahi institusi dan perannya menuju polisi sipil yang profesional, tapi kita juga harus terus memantau kinerja Polri," kata Hendardi, di Jakarta, Selasa. Memantau dan memberikan kritik yang konstruktif kepada Kepolisian adalah bentuk kecintaan dan dukungan kepada Polri untuk terus berbenah menjadi lebih profesional dan akuntabel. Peranan sebagai penegak hukum yang diemban Polri, menurut Hendardi telah menjadikan institusi ini sebagai faktor penentu performa penegakkan hukum di Indonesia. Polisi bisa memoles citra dan kinerja penegakkan hukum tetapi juga bisa mencoreng wajah penegakkan hukum.(*)