ITB umumkan 10 calon rektor 10 Oktober
23 September 2019 16:30 WIB
Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar konfrensi pers calon rektor baru di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (11/9/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Bandung (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengumumkan 10 calon rektornya pada 10 Oktober dari 30 nomine yang mengikuti proses Pemilihan Rektor ITB 2020-2025.
"Kita akan melakukan rapat dengan tim Panel Ahli untuk memutuskan 10 Bakal Calon Rektor ITB setelah dilakukan assessment sebagai bagian dari penilaian. Pada 10 Oktober kita akan umumkan 10 nama bakal calon Rektor ITB," kata Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Yani Panigoro dalam siaran pers Humas ITB, Senin.
Sebanyak 30 nomine rektor telah memberikan paparan dan melakukan tanya jawab tentang ITB lima tahun ke depan di hadapan 14 panelis ahli dari berbagai elemen, anggota Senat dan MWA pada 20-21 September 2019 di Gedung CRCS ITB Kota Bandung.
Kegiatan paparan para nomine dibagi dua hari, pada hari pertama berjumlah 15 nomine dan hari kedua juga 15 nomine.
"Presentasi telah berjalan dengan lancar sesuai rencana dan semua nomine memberikan yang terbaik untuk ITB, para nomine memiliki kekuatan khusus di bidang tertentu dan mudah-mudahan semua ini menjadi bagian yang penting untuk ITB pada periode 2020-2025 nanti," katanya.
Baca juga: ITB perkenalkan 30 nama bakal calon rektor baru
Konten yang dipresentasikan itu semua untuk menuju ITB yang lebih baik di masa depan, ujar Yani Panigoro.
Yani meyakini, jika gagasan untuk ITB yang dipaparkan para nomine tersebut bisa dikolaborasikan oleh rektor terpilih nanti, ITB akan semakin baik lagi.
Adapun untuk agenda selanjutnya, dari 30 nomine ini akan disaring menjadi 10 Bakal Calon Rektor ITB oleh MWA.
Namun diakuinya, proses penetapan menjadi 10 nama tersebut memang sulit, karena tiap nomine mempunyai keunikan dan gagasan yang sangat bagus untuk ITB.
Kemudian dari 10 bakal calon tersebut akan disaring kembali menjadi tiga nama sebagai Calon Rektor ITB 2020-2025 oleh Senat Akademik.
Baca juga: ITB jadi perguruan tinggi khusus riset
Yani melanjutkan, setelah ditetapkan 10 bakal calon, maka masing-masing dari bakal calon tersebut akan menyampaikan paparan di depan Senat Akademik.
"Kita akan memilih yang terbaik, di antara yang terbaik. Sulit sih, tapi saya yakin semua akan menerima, karena ini proses berlangsung transparan, dan tidak menutup-nutupi apapun. Masukan-masukan dari umum pun kita terima, dari email ataupun media sosial, dari lembaga negara juga kita terima," ujarnya.
Yani berharap, rektor terpilih mampu mencerminkan kolaborasi dari kebinekaan yang terdapat di Kampus ITB, sebagaimana motto ITB yaitu 'In Harmonia Progressio'.
"Rektor terpilih nanti bisa menjadi pemimpin 'orkestra' ITB. Kampus ini mahasiswa dan dosennya dari Aceh sampai Papua, kemudian ITB juga memiliki empat klaster pendidikan yaitu sains dan teknologi, teknik, seni, dan bisnis manajemen, yang semuanya harus bisa dikolaborasikan," katanya.*
Baca juga: ITB memilih rektor 15 Desember
"Kita akan melakukan rapat dengan tim Panel Ahli untuk memutuskan 10 Bakal Calon Rektor ITB setelah dilakukan assessment sebagai bagian dari penilaian. Pada 10 Oktober kita akan umumkan 10 nama bakal calon Rektor ITB," kata Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB Yani Panigoro dalam siaran pers Humas ITB, Senin.
Sebanyak 30 nomine rektor telah memberikan paparan dan melakukan tanya jawab tentang ITB lima tahun ke depan di hadapan 14 panelis ahli dari berbagai elemen, anggota Senat dan MWA pada 20-21 September 2019 di Gedung CRCS ITB Kota Bandung.
Kegiatan paparan para nomine dibagi dua hari, pada hari pertama berjumlah 15 nomine dan hari kedua juga 15 nomine.
"Presentasi telah berjalan dengan lancar sesuai rencana dan semua nomine memberikan yang terbaik untuk ITB, para nomine memiliki kekuatan khusus di bidang tertentu dan mudah-mudahan semua ini menjadi bagian yang penting untuk ITB pada periode 2020-2025 nanti," katanya.
Baca juga: ITB perkenalkan 30 nama bakal calon rektor baru
Konten yang dipresentasikan itu semua untuk menuju ITB yang lebih baik di masa depan, ujar Yani Panigoro.
Yani meyakini, jika gagasan untuk ITB yang dipaparkan para nomine tersebut bisa dikolaborasikan oleh rektor terpilih nanti, ITB akan semakin baik lagi.
Adapun untuk agenda selanjutnya, dari 30 nomine ini akan disaring menjadi 10 Bakal Calon Rektor ITB oleh MWA.
Namun diakuinya, proses penetapan menjadi 10 nama tersebut memang sulit, karena tiap nomine mempunyai keunikan dan gagasan yang sangat bagus untuk ITB.
Kemudian dari 10 bakal calon tersebut akan disaring kembali menjadi tiga nama sebagai Calon Rektor ITB 2020-2025 oleh Senat Akademik.
Baca juga: ITB jadi perguruan tinggi khusus riset
Yani melanjutkan, setelah ditetapkan 10 bakal calon, maka masing-masing dari bakal calon tersebut akan menyampaikan paparan di depan Senat Akademik.
"Kita akan memilih yang terbaik, di antara yang terbaik. Sulit sih, tapi saya yakin semua akan menerima, karena ini proses berlangsung transparan, dan tidak menutup-nutupi apapun. Masukan-masukan dari umum pun kita terima, dari email ataupun media sosial, dari lembaga negara juga kita terima," ujarnya.
Yani berharap, rektor terpilih mampu mencerminkan kolaborasi dari kebinekaan yang terdapat di Kampus ITB, sebagaimana motto ITB yaitu 'In Harmonia Progressio'.
"Rektor terpilih nanti bisa menjadi pemimpin 'orkestra' ITB. Kampus ini mahasiswa dan dosennya dari Aceh sampai Papua, kemudian ITB juga memiliki empat klaster pendidikan yaitu sains dan teknologi, teknik, seni, dan bisnis manajemen, yang semuanya harus bisa dikolaborasikan," katanya.*
Baca juga: ITB memilih rektor 15 Desember
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: