Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan tingkat inflasi hingga akhir tahun 2008 akan mencapai 10 hingga 11 persen. "Ekspektasi inflasi yang kita lihat sampai akhir tahun, ada di kisaran 10 sampai 11 persen. Namun Bank Indonesia (BI)B akan melihat responnya pada semester kedua ini," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR Jakarta, Selasa. Menuru Menkeu, kenaikan BBM yang dilakukan pada Mei 2008 berada di luar faktor musiman. Jika murni karena kenaikan harga BBM, maka seperti pola pada 2005 maka dampaknya ke inflasi akan mulai turun setelah dua bulan. "Apalagi pelaku industri menggunakan BBM non subsidi sehingga kenaikan inflasi lebih karena transport cost dan second round effect yang masuk pada komponen biaya," jelasnya. Menurut dia, inflasi yang berasal dari non kenaikan BBM menjadi tantangan bagi BI, sementara dari sisi pemerintah harus berupaya menstabilkan harga. Menurut dia, upaya yang dilakukan selama ini untuk meredam inflasi antara lain menstabilkan harga pangan, pengurangan bea masuk (BM), dan pajak ditanggung pemerintah (DTP). Ketika ditanya apakah ada kebijakan baru untuk meredam inflasi, Sri Mulyani mengatakan, tidak mudah untuk mengeluarkan kebijakan baru setiap saat. "Masa setiap hari ada kebijakan baru, yang harus kamu tanyakan itu kebijakan ini efektif atau enggak," kata Sri Mulyani.(*)