Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat pada sepekan ke depan.

"Keberadaan daerah konvergensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan dan Sumatera," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Senin.

Daerah konvergensi tersebut diprakirakan akan terbentuk memanjang di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, dan Bangka Belitung. Atmosfer skala lokal juga menunjukkan kondisi yang cukup mendukung untuk terbentuknya awan hujan.

Baca juga: Waspada potensi hujan lebat di Aceh-Sumut dan Papua

Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah pada periode 23 hingga 26 September 2019 yaitu di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan pada periode 27 hingga 30 September 2019 hujan diprakirakan akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Baratdan Papua.

BMKG mengidentifikasi terdapat perubahan kondisi atmosfer yang cukup signifikan sejak Sabtu (21/9). Perubahan kondisi atmosfer tersebut berupa pelemahan desakan massa udara kering dari wilayah Selatan Indonesia.

Baca juga: Siklon tropis Laut China Selatan sebabkan Nunukan diguyur hujan

Pelemahan desakan massa udara kering ini mengakibatkan daerah massa udara basah yang sebelumnya cenderung berada di Utara Indonesia kini cenderung meluas ke wilayah Indonesia bagian Selatan.

Jika dilihat dalam skala yang lebih luas, daerah tekanan rendah di Teluk Benggala memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan pola angin di wilayah Indonesia.

Sejak 21 September 2019, pola angin di wilayah Indonesia tidak lagi didominasi dari arah Tenggara hingga Selatan tetapi cenderung dari arah Timur. Diprakirakan pada Senin (23/9) daerah tekanan rendah di Teluk Benggala tersebut mengalami penguatan.

Indeks labilitas atmosfer di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatera mengindikasikan kondisi atmosfer yang cukup mendukung untuk terbentuknya awan hujan dalam sepekan ke depan.

Baca juga: Siklon Podul di Filipina berdampak hujan lebat di wilayah Indonesia