Ambon (ANTARA) - Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku, Asmal mengatakan, stok beras di wilayahnya saat ini tercatat sebanyak 10.420 ton atau dalam kondisi cukup dan aman untuk empat bulan ke depan.

"Ke depan, posisi stok beras itu akan bertambah dengan pembelian beras dari petani asal Pulau Buru," ujarnya di Ambon, Senin.

Bulog Maluku, kata dia, akan membeli beras petani di Pulau Buru, meskipun jumlahnya tidak terlalu besar sebab sudah selesai masa panen.

Asmal mengatakan, walaupun sudah selesai masa panen, stok di penggilingan masih ada dan Bulog siap membeli kalau petani di sana mau menjual. Target Bulog Maluku membeli beras dari petani di Pulau Buru tahun ini sebanyak 2.500 ton.

"Memang untuk penyelesaiannya di lapangan masih saja ada hambatan, karena terkait kualitas maupun harga beras di tingkat petani tidak sama dengan harga pembelian Bulog," ujarnya

Meskipun demikian, masyarakat di Maluku dan Maluku Utara tidak perlu takut, karena Perum Bulog Maluku masih mempunyai stok beras yang cukup banyak guna mengisi permintaan di dua wilayah tersebut.

Asmal merinci, stok beras di gudang Bulog Ambon sebanyak 6.420 ton, Tual 1.500 ton, dan gudang Bulog Ternate sebanyak 2.500 ton.

"Jadi untuk menambah stok beras yang ada kita optimalkan dulu beras asal Pulau Buru, walaupun selama ini memang Bulog Maluku selalu membeli beras dari Sulawesi Selatan maupun Jawa Timur," ujarnya.

Baca juga: Bulog Maluku-Malut salurkan bantuan korban gempa Halmahera Selatan

Baca juga: Bulog Maluku datangkan 7.000 ton beras