Laporan dari Kazakhstan
82 delegasi Parlemen Eropa dan Asia hadiri MSEAP di Kazakhstan
23 September 2019 11:38 WIB
Sejumlah petugas melakukan persiapan pengamanan "The 4th Meeting of Speakers of the Eurasian Countries’ Parliaments/MSEAP" yang digelar di salah satu lokasi di Nur Sultan, Kazakhstan, 23-24 September 2019. Dengan tema “Greater Eurasia: Dialogue, Trust, Partnership", pertemuan itu untuk memastikan kerja sama pembangunan Eurasia yang aman dan berkelanjutan. ANTARA/Royke Sinaga/pri
Nur Sultan, Kazakhstan (ANTARA) - Pertemuan ke-4 Parlemen Negara-Negara Eurasia (The 4th Meeting of Speakers of the Eurasian Countries’ Parliaments/MSEAP) digelar di Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan pada 23-24 September 2019.
Menurut laporan ANTARA dari Nur Sultan, Kazakhstan, Senin, dalam pertemuan itu para peserta dan delegasi membahas visi bersama untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di kawasan Eurasia.
Dengan tema Greater Eurasia: Dialogue, Trust, Partnership, pertemuan Parlemen Negara Eropa Asia tersebut merupakan yang keempat kalinya setelah sebelumnya sukses digelar di Moskow (2016), Seoul (2017) dan Turki (2018).
Negara-negara yang tergabung dalam Eurasia, yaitu Rusia, Kazakhstan, Belarus, Kyrgyzstan dan Armenia.
Dalam pertemuan itu, sebanyak 82 Ketua Parlemen Negara-negara Eropa dan Asia serta delegasi 16 organisasi internasional dan antarparlemen dijadwalkan ikut hadir.
Baca juga: Indonesia dan Eurasia sepakat tingkatkan hubungan ekonomi
Baca juga: Dubes: Indonesia tertarik kembangkan kerja sama dengan Eurasia
Misi utama dari forum ini adalah membangun interaksi multilateral langsung antara parlemen negara-negara Eropa dan Asia untuk memastikan kerja sama yang bermanfaat, pembangunan Eurasia yang aman dan berkelanjutan.
Ketua Majelis Parlemen Republik Kazakhstan, Nurlim Nigmatulin dan Juru Bicara Senat Parlemen Kazakhstan Darigan Nazarbayeva menjadi ketua penyelenggara, yang didampingi Ketua Majelis Nasional Korea Hee-Sang Moon dan Ketua Majelis Badan Legislasi Rusia (Duma) Vyacheslav.
Pada hari pertama, Senin, para delegasi mengikuti program kebudayaan di Nur Sultan meliputi kunjungan museum masa depan energi, Museum Nasional Kazakhstan, istana kemerdekaan dan perdamaian, opera balet di Teater Astana Opera dan mengunjungi Astana-Monumen Baiterek.
Selanjutnya, working group on the outcome document dan resepsi para pemimpin delegasi dengan Ketua Majelis Parlemen Kazakhstan Nurlan Nigmatulin di Istana Saltanat Sarali.
Pada hari kedua, Selasa (24/9), pembukaan resmi The 4th Meeting of Speakers of the Eurasian Countries’ Parliaments yang diikuti plenary session, final session yang meliputi kesimpulan, adopsi dokumen akhir dan penutupan pertemuan.
Menurut catatan, Eurasia adalah salah satu pilar dunia modern. Kawasan ini merupakan benua terbesar yang meliputi 65 persen populasi dunia, menyumbang 75 persen sumber daya energi dan mencakup 40 persen dari PDB global.
Bagi Kazakhstan sebagai tuan rumah, Pertemuan ke-4 Parlemen Negara-Negara Eurasia 2019 sangat penting karena menandai peringatan 25 tahun inisiatif integrasi Eurasia.
Mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev pada tahun 1994 merupakan kepala negara yang pertama kali mengagas pembentukan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang bertujuan membangun kemitraan yang dapat berkontribusi pada masa depan berkelanjutan semua negara Eropa dan Asia.
Menurut laporan ANTARA dari Nur Sultan, Kazakhstan, Senin, dalam pertemuan itu para peserta dan delegasi membahas visi bersama untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di kawasan Eurasia.
Dengan tema Greater Eurasia: Dialogue, Trust, Partnership, pertemuan Parlemen Negara Eropa Asia tersebut merupakan yang keempat kalinya setelah sebelumnya sukses digelar di Moskow (2016), Seoul (2017) dan Turki (2018).
Negara-negara yang tergabung dalam Eurasia, yaitu Rusia, Kazakhstan, Belarus, Kyrgyzstan dan Armenia.
Dalam pertemuan itu, sebanyak 82 Ketua Parlemen Negara-negara Eropa dan Asia serta delegasi 16 organisasi internasional dan antarparlemen dijadwalkan ikut hadir.
Baca juga: Indonesia dan Eurasia sepakat tingkatkan hubungan ekonomi
Baca juga: Dubes: Indonesia tertarik kembangkan kerja sama dengan Eurasia
Misi utama dari forum ini adalah membangun interaksi multilateral langsung antara parlemen negara-negara Eropa dan Asia untuk memastikan kerja sama yang bermanfaat, pembangunan Eurasia yang aman dan berkelanjutan.
Ketua Majelis Parlemen Republik Kazakhstan, Nurlim Nigmatulin dan Juru Bicara Senat Parlemen Kazakhstan Darigan Nazarbayeva menjadi ketua penyelenggara, yang didampingi Ketua Majelis Nasional Korea Hee-Sang Moon dan Ketua Majelis Badan Legislasi Rusia (Duma) Vyacheslav.
Pada hari pertama, Senin, para delegasi mengikuti program kebudayaan di Nur Sultan meliputi kunjungan museum masa depan energi, Museum Nasional Kazakhstan, istana kemerdekaan dan perdamaian, opera balet di Teater Astana Opera dan mengunjungi Astana-Monumen Baiterek.
Selanjutnya, working group on the outcome document dan resepsi para pemimpin delegasi dengan Ketua Majelis Parlemen Kazakhstan Nurlan Nigmatulin di Istana Saltanat Sarali.
Pada hari kedua, Selasa (24/9), pembukaan resmi The 4th Meeting of Speakers of the Eurasian Countries’ Parliaments yang diikuti plenary session, final session yang meliputi kesimpulan, adopsi dokumen akhir dan penutupan pertemuan.
Menurut catatan, Eurasia adalah salah satu pilar dunia modern. Kawasan ini merupakan benua terbesar yang meliputi 65 persen populasi dunia, menyumbang 75 persen sumber daya energi dan mencakup 40 persen dari PDB global.
Bagi Kazakhstan sebagai tuan rumah, Pertemuan ke-4 Parlemen Negara-Negara Eurasia 2019 sangat penting karena menandai peringatan 25 tahun inisiatif integrasi Eurasia.
Mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev pada tahun 1994 merupakan kepala negara yang pertama kali mengagas pembentukan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) yang bertujuan membangun kemitraan yang dapat berkontribusi pada masa depan berkelanjutan semua negara Eropa dan Asia.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: