Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia besi bekas atau besi tua (scrap) kapal bekas PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

"Langkah IPO ini sebagai batu loncatan untuk mewujudkan perusahaan sebagai pionir penyedia besi scrap," kata Komisaris Utama Optima Prima Metal Sinergi Sumardi Wijaya.

Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fitri Hadi mengatakan dengan melantai di bursa, perseroan dapat menggalang dana dari masyarakat dan dipandang lebih profesional.

"PT Optima Prima Metal Sinergi merupakan perusahaan ke-37 yang tercatat di bursa tahun ini sehingga total perusahaan yang tercatat di BEI mencapai 625 perusahaan. Kami harapkan perusahaan dapat terus melakukan tata kelola yang baik dan memastikan kepatuhan terhadap aturan di pasar modal," ujar Fitri.

Perusahaan yang mendapatkan kode emiten OPMS tersebut sebelumnya melaksanakan penawaran umum saham (IPO) dengan harga Rp 135 per saham. OPMS menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter-nya.

OPMS melepas 400 juta saham baru atau setara 40 perseb modal yang ditempatkan dan disetor penuh sehingga perusahaan memperoleh dana segar sebesar Rp54 miliar.

Pada pencatatan perdana, saham OPMS naik 93 poin atau 68,89 persen ke posisi Rp228 per saham.

Direktur Utama OPMS Meilyna Widjaja sebelumnya mengatakan dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat modal kerja yakni untuk pembelian kapal bekas yang akan dijadikan besi scrap.

Baca juga: IHSG bakal bergerak variatif, dipicu khawatir memanasnya perang dagang