Cuaca buruk, pelelangan ikan di Pekalongan sepi
23 September 2019 10:34 WIB
Sejumlah kapal nelayan mulai berlabuh di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan untul melelangkan hasil tangkapan ikannya. (Foto Kutnadi) (Foto Kutnadi/)
Pekalongan (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengaku pesimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019 sebesar Rp6 miliar mampu tercapai, karena faktor kondisi alam dan masalah lainnya.
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan Sanusi Mochtar di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sejak Januari 2019 hingga memasuki pekan ketiga September 2019, pencapaian PAD sektor perikanan TPI baru mencapai sekitar Rp3,20 miliar.
"Oleh karena itu, kami memperkirakan pencapaian target PAD 2019 sebesar Rp6 miliar sulit tercapai. Kendati demikian, kami mengupayakan bisa mendekati pencapaian target Rp5 miliar," katanya.
Menurut dia, selama dua bulan terakhir ini aktivitas lelang ikan mengalami fluktuatif, terkadang ramai dan terkadang sepi.
Hingga saat ini, kata dia, banyak kapal nelayan masih banyak berada di laut sehingga aktivitas lelang ikan hanya dipenuhi oleh beberapa kapal obor (kapal kecil) dengan produksi ikan mencapai sebesar Rp10 juta hingga Rp20 juta.
"Adapun, aktivitas lelang ikan di TPI pada hari ini sepi. Kami memperkirakan aktivitas lelang ikan akan ramai pada Oktober hingga November mendatang," kata Sanusi.
Ia menyebutkan produksi ikan selama Agustus 2019 mencapai Rp301 juta sedang hingga memasuki pekan ketiga September 2019 baru mencapai Rp312 juta.
"Kami memperkirakan hasil produksi ikan hingga akhir September hanya bisa mencapai sekitar Rp350 juta. Adapun untuk harga ikan masih stabil seperti layang Rp14.000 per kilogram, lemuru Rp7.000 per kilogram, tongkol Rp16.000 per kilogram, dan banyar Rp23.000 per kilogram," katanya.
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan Sanusi Mochtar di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sejak Januari 2019 hingga memasuki pekan ketiga September 2019, pencapaian PAD sektor perikanan TPI baru mencapai sekitar Rp3,20 miliar.
"Oleh karena itu, kami memperkirakan pencapaian target PAD 2019 sebesar Rp6 miliar sulit tercapai. Kendati demikian, kami mengupayakan bisa mendekati pencapaian target Rp5 miliar," katanya.
Menurut dia, selama dua bulan terakhir ini aktivitas lelang ikan mengalami fluktuatif, terkadang ramai dan terkadang sepi.
Hingga saat ini, kata dia, banyak kapal nelayan masih banyak berada di laut sehingga aktivitas lelang ikan hanya dipenuhi oleh beberapa kapal obor (kapal kecil) dengan produksi ikan mencapai sebesar Rp10 juta hingga Rp20 juta.
"Adapun, aktivitas lelang ikan di TPI pada hari ini sepi. Kami memperkirakan aktivitas lelang ikan akan ramai pada Oktober hingga November mendatang," kata Sanusi.
Ia menyebutkan produksi ikan selama Agustus 2019 mencapai Rp301 juta sedang hingga memasuki pekan ketiga September 2019 baru mencapai Rp312 juta.
"Kami memperkirakan hasil produksi ikan hingga akhir September hanya bisa mencapai sekitar Rp350 juta. Adapun untuk harga ikan masih stabil seperti layang Rp14.000 per kilogram, lemuru Rp7.000 per kilogram, tongkol Rp16.000 per kilogram, dan banyar Rp23.000 per kilogram," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: