Jakarta, (ANTARA News) - Optimalisasi sistem transportasi massal di Jakarta lewat 14 koridor TransJakarta (busway) diperkirakan dapat melayani sekitar 900.000 penumpang per hari dan penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp963 miliar/tahun. Perhitungan itu disampaikan oleh Milatia Kusuma Mu`min, Direktur ITDP untuk Indonesia (Institut Kebijakan Transportasi dan Pembangunan), dalam seminar tentang peluang penghematan bahan bakar lewat sistem transportasi massal, di Jakarta, Selasa. Penghematan subsidi BBM ini bisa dicapai lewat peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi bis berupa Trans-Jakarta "busway." Kajian ITDP baru-baru ini menunjukkan bahwa sejak kenaikan harga BBM 24 Mei lalu, jumlah orang yang menggunakan "Trans-Jakarta" meningkat dari rata-rata 210.000 orang per hari pada Maret 2008, kini naik menjadi 220.000-230.000 orang per hari. "Pengalihan moda transportasi dari mobil/motor pribadi ke Trans-Jakarta `busway` menurunkan besaran subsidi BBM. Rata-rata pengurangan subsidi itu mencapai Rp4.000 per liter bensin," kata dia. Itu sebabnya, bila penumpang "busway" diasumsikan menempuh perjalanan 10 km/hari dengan "busway" maka total penghematan subsidi BBM bisa mencapai Rp235 miliar per tahun. Pada 2002, subsidi BBM yang ditanggung pemerintah untuk sektor transportasi adalah 47 persen, lalu di tahun 2007 naik jadi 56 persen. (*)