Bupati Sleman bersama Gubernur BI panen perdana cabai
22 September 2019 16:49 WIB
Bupati Sleman Sri Purnomo bersama Gubernur BI Perry Warjiyo melakukan panen perdana cabai di Dusun Pondok 1, Wonolelo. Foto Antara/HO/ Humas Sleman
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Sri Purnomo bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melakukan panen perdana cabai di Dusun Pondok 1, Wonolelo, Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Minggu.
Budidaya cabai yang dipanen itu merupakan hasil binaan program "coorporate social responsibility" (CSR) Bank Indonesia Perwakilan Wilayah DIY bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
BI DIY memfasilitasi Demonstration Plot (Demplot) di lahan seluas tujuh hektare yang menerapkan teknologi pertanian, berupa penerapan sistem irigasi drip dan penggunaan pupuk hayati bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca juga: Gubernur Babel panen cabai rawit di perkebunan sawit
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Progran Sosial BI kepada Kelompok Tani Sido Makmur dan Taruna Bumi berupa Embung seluas 645 meter persegi, Balai Lelang Cabai, serta meluncurkan aplikasi website menejemen pasar lelang Panenin.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut baik dibangunnya embung di Dusun Pondok 1 tersebut dan berharap dengan kehadiran embung tersebut dapat memberikan semangat baru kepada para petani.
Baca juga: Wali Kota Madiun imbau petani tanam cabai
"Tentu guna mempermudah para petani untuk meningkatkan produksi. Dengan embung ini diharapkan dapat memperpanjang waktu panen, meski sedang musim kemarau para petani tetap dapat berproduksi," katanya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI selalu terus berupaya untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan peningkatan kapasitas ekonomi pelaku UMKM dan mengurangi tekanan inflasi pada produk komoditas bahan pokok dalam hal ini cabai.
"Mengingat cabai adalah produk komoditas bahan pokok, selain itu harga cabai masih lumayan bagus, yakni kisaran Rp35 ribu per kilogram dan jika panen besar Rp15 ribu per kilogram maka dipilihlah cabai dalam Program Pengembangan Klaster di Dusun Pondok 1 ini," katanya.
Baca juga: Belum panen raya, harga cabai di Mataram diperkirakan masih akan naik
Ia berharap dengan dibangunnya embung yang merupakan hasil Program Sosial BI tersebut, dapat membantu meningkatkan produktivitas warga.
"Embung yang dibangun dengan luasan sekitar 700 meter persegi tersebut diharapkan mampu mengairi kurang lebih 50 hektare," katanya.
Perry berpesan kepada para petani untuk selalu bersedekah dari hasil yang didapat, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
"Jangan lupa kepada para petani, setelah dibangun embung ini, dan hasil produksi meningkat, untuk selalu bersedekah, agar rezeki yang didapat selalu berkah," katanya.
Baca juga: Kementan minta petani cabai antisipasi panen raya dan harga anjlok
Budidaya cabai yang dipanen itu merupakan hasil binaan program "coorporate social responsibility" (CSR) Bank Indonesia Perwakilan Wilayah DIY bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
BI DIY memfasilitasi Demonstration Plot (Demplot) di lahan seluas tujuh hektare yang menerapkan teknologi pertanian, berupa penerapan sistem irigasi drip dan penggunaan pupuk hayati bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca juga: Gubernur Babel panen cabai rawit di perkebunan sawit
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Progran Sosial BI kepada Kelompok Tani Sido Makmur dan Taruna Bumi berupa Embung seluas 645 meter persegi, Balai Lelang Cabai, serta meluncurkan aplikasi website menejemen pasar lelang Panenin.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut baik dibangunnya embung di Dusun Pondok 1 tersebut dan berharap dengan kehadiran embung tersebut dapat memberikan semangat baru kepada para petani.
Baca juga: Wali Kota Madiun imbau petani tanam cabai
"Tentu guna mempermudah para petani untuk meningkatkan produksi. Dengan embung ini diharapkan dapat memperpanjang waktu panen, meski sedang musim kemarau para petani tetap dapat berproduksi," katanya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI selalu terus berupaya untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan peningkatan kapasitas ekonomi pelaku UMKM dan mengurangi tekanan inflasi pada produk komoditas bahan pokok dalam hal ini cabai.
"Mengingat cabai adalah produk komoditas bahan pokok, selain itu harga cabai masih lumayan bagus, yakni kisaran Rp35 ribu per kilogram dan jika panen besar Rp15 ribu per kilogram maka dipilihlah cabai dalam Program Pengembangan Klaster di Dusun Pondok 1 ini," katanya.
Baca juga: Belum panen raya, harga cabai di Mataram diperkirakan masih akan naik
Ia berharap dengan dibangunnya embung yang merupakan hasil Program Sosial BI tersebut, dapat membantu meningkatkan produktivitas warga.
"Embung yang dibangun dengan luasan sekitar 700 meter persegi tersebut diharapkan mampu mengairi kurang lebih 50 hektare," katanya.
Perry berpesan kepada para petani untuk selalu bersedekah dari hasil yang didapat, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
"Jangan lupa kepada para petani, setelah dibangun embung ini, dan hasil produksi meningkat, untuk selalu bersedekah, agar rezeki yang didapat selalu berkah," katanya.
Baca juga: Kementan minta petani cabai antisipasi panen raya dan harga anjlok
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: