Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 516 atlet panahan dari 30 provinsi akan memperebutkan tiket untuk lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dalam Kejurnas Panahan yang diselenggarakan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) pada 22-29 September 2019 di Jakarta.

"Mereka itu akan berebut 138 tiket (di luar tuan rumah) untuk bisa berlaga di ajang PON XX Papua 2020 mendatang," ujar Ketua PP Perpani Kelik Irawan di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

Menurutnya, ada tiga divisi atau nomor yang akan dipertandingkan dalam Kejurnas panahan ini yakni FITA Recurve, FITA Compound, dan Nasional.

Dari ketiga kategori tersebut, masing-masing dipertandingkan satu jarak, yakni 70 meter untuk recurve, 50 meter untuk compound, dan 40 meter untuk nasional.

Baca juga: Catatan prestasi panahan Indonesia lima tahun terakhir

Atlet Pelatnas untuk SEA Games 2019 juga akan turut serta dalam Kejurnas ini dan tujuannya sebagai pematangan dan evaluasi sebelum berlaga di ajang multicabang terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Atlet Pelatnas ada yang ikut di Pra-PON ini karena statusnya mewakili daerah masing-masing sekitar 16 orang," kata dia.

Menurut dia, keikutsertaan atlet Pelatnas di Pra PON menjadi tantangan tersendiri. Menyandang status sebagai atlet timnas, mereka harus menunjukkan kemampuan terbaik dibanding lawan-lawannya.

"Kita di ofisial Pelatnas juga jadi bahan untuk kita evaluasi," kata dia.

Selain jadi ajang Pra-PON, kata Kelik, Kejurnas ini menjadi sarana sosialisasi olahraga panahan di masyarakat. Meski sudah mulai banyak yang berminat, namun eksistensinya masih kalah jauh dibanding olahraga populer lainnya.

Maka dari itu, Kejurnas panahan ini terbuka untuk masyarakat yang ingin turut menyaksikan ratusan atlet dari berbagai daerah memperebutkan tiket PON.

"Pengurus sangat mempunyai perhatian panahan agar lebih dikenal luas, sehingga dengan disukainya panahan oleh banyak orang, bahkan memacu para atlet untuk berprestasi," kata dia.