Satgas masih berupaya sekat kebakaran lahan di Kumpeh Ulu
22 September 2019 13:44 WIB
Lokasi kebakaran perkebunan kelapa sawit di Desa Puding, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi yang merupakan salah satu fokus pemadaman Satgas Karhutla Kabupaten Muarijambi. ANTARA/Syarif Abdullah
Muarojambi (ANTARA) - Ratusan personel Satgas Karhutla Kabupaten Muarojambi masih berupaya melakukan penyekatan dan pendinginan kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di areal pengelolaan PT BEP di Desa Puding, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi, Minggu.
Titik tersebut merupakan lokasi kebakaran lahan paling parah di daerah itu dan menjadi fokus penanganan oleh tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, serta tim pemadam kebakaran dari sejumlah perusahaan perkebunan di Muarojambi.
Embusan angin yang cukup kencang membuat sebaran api cepat merembet ke perkebunan sawit yang bagian rerumputannya telah mengering di atas tanah gambut.
Kapolres Muarojambi AKBP Mardiono, Kasdim 0415/Batanghari Mayor Beni, dan Kepala BPBD Kabupaten Muarojambi Muhammad Zakir memimpin kegiatan penanganan kebakaran hutan dan lahan di daerah itu yang telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir ini.
"Angin cukup kencang, arahnya tidak tentu. Kita kesulitan menembus asap tebal dan suhu juga panas di dalam sana," kata Muhammad Zakir.
Baca juga: Kepala daerah se-Jambi bersatu berupaya atasi kebakaran hutan
Titik api di lokasi tersebut cukup banyak dan sulit terdeteksi. Helikopter pengebom air juga tidak bisa dioperasikan ke daerah itu karena asap karhutla cukup tebal sehingga cukup berisiko untuk melakukan pengeboman air di kawasan itu.
Hal sama juga dengan drone (pesawat tanpa awak) untuk memantau perkembangan kebakaran lahan dari udara yang tidak bisa optimal dan tidak bisa menembus asap.
"Drone kita juga tidak bisa dimaksimalkan, " kata Kasdim 0415/Batanghari Mayor Beni.
Sejak beberapa hari terakhir, dilakukan normalisasi aliran kanal guna memasok air untuk pompa pemadaman. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengalirkan air di kanal dan mengeruk saluran yang tersumbat lumpur maupun kayu yang melintang.
Personel BPBD Muarojambi, TNI, dan Polri melakukan pendinginan lahan yang belum terbakar untuk menyekat penyebaran api. Dengan membasahi lahan diharapkan api tidak merembet ke areal yang lebih luas.
Pantauan di lapangan, puluhan mesin pompa air dikerahkan dan dioperasikan di lokasi perkebunan sawit tersebut. Namun, di beberapa titik tim pemadam kesulitan mendapatkan air akibat kanal yang tak berair atau berlumpur.
Suasana di Kota Jambi saat ini berkabut asap karhutla yang cukup tebal dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Suasana di kota itu terlihat teduh karena matahari tersaring kabut asap karhutla. Namun demikian, aktivitas akhir pekan masyarakat di Kota Jambi masih berjalan seperti biasa.
Baca juga: Udara tidak sehat hingga berbahaya, Jambi kembali liburkan sekolah
Baca juga: Udara tidak sehat hingga berbahaya, Jambi kembali liburkan sekolah
Titik tersebut merupakan lokasi kebakaran lahan paling parah di daerah itu dan menjadi fokus penanganan oleh tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, serta tim pemadam kebakaran dari sejumlah perusahaan perkebunan di Muarojambi.
Embusan angin yang cukup kencang membuat sebaran api cepat merembet ke perkebunan sawit yang bagian rerumputannya telah mengering di atas tanah gambut.
Kapolres Muarojambi AKBP Mardiono, Kasdim 0415/Batanghari Mayor Beni, dan Kepala BPBD Kabupaten Muarojambi Muhammad Zakir memimpin kegiatan penanganan kebakaran hutan dan lahan di daerah itu yang telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir ini.
"Angin cukup kencang, arahnya tidak tentu. Kita kesulitan menembus asap tebal dan suhu juga panas di dalam sana," kata Muhammad Zakir.
Baca juga: Kepala daerah se-Jambi bersatu berupaya atasi kebakaran hutan
Titik api di lokasi tersebut cukup banyak dan sulit terdeteksi. Helikopter pengebom air juga tidak bisa dioperasikan ke daerah itu karena asap karhutla cukup tebal sehingga cukup berisiko untuk melakukan pengeboman air di kawasan itu.
Hal sama juga dengan drone (pesawat tanpa awak) untuk memantau perkembangan kebakaran lahan dari udara yang tidak bisa optimal dan tidak bisa menembus asap.
"Drone kita juga tidak bisa dimaksimalkan, " kata Kasdim 0415/Batanghari Mayor Beni.
Sejak beberapa hari terakhir, dilakukan normalisasi aliran kanal guna memasok air untuk pompa pemadaman. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengalirkan air di kanal dan mengeruk saluran yang tersumbat lumpur maupun kayu yang melintang.
Personel BPBD Muarojambi, TNI, dan Polri melakukan pendinginan lahan yang belum terbakar untuk menyekat penyebaran api. Dengan membasahi lahan diharapkan api tidak merembet ke areal yang lebih luas.
Pantauan di lapangan, puluhan mesin pompa air dikerahkan dan dioperasikan di lokasi perkebunan sawit tersebut. Namun, di beberapa titik tim pemadam kesulitan mendapatkan air akibat kanal yang tak berair atau berlumpur.
Suasana di Kota Jambi saat ini berkabut asap karhutla yang cukup tebal dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Suasana di kota itu terlihat teduh karena matahari tersaring kabut asap karhutla. Namun demikian, aktivitas akhir pekan masyarakat di Kota Jambi masih berjalan seperti biasa.
Baca juga: Udara tidak sehat hingga berbahaya, Jambi kembali liburkan sekolah
Baca juga: Udara tidak sehat hingga berbahaya, Jambi kembali liburkan sekolah
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: