Jakarta (ANTARA) - Tim nasional U-16 Brunei Darussalam mendapatkan pengalaman penting dari laga kontra Indonesia di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020, Jumat (20/9) malam.

"Indonesia adalah tim kuat. Menghadapi mereka menjadi pengalaman berharga untuk saya dan tim," ujar pelatih timnas U-16 Brunei Darussalam Mohammad Ikhmarol Izzat usai pertandingan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.

Laga itu sendiri berakhir dengan kemenangan telak Indonesia 8-0.

Menurut Ikhmarol, tim Indonesia memiliki permainan cepat yang sulit diantisipasi anak-anak asuhnya.

Selain itu, para pemain Brunei juga kelelahan setelah sebelumnya berlaga kontra China, Sabtu (14/9) dan Kepulauan Mariana Utara, Senin (16/9).

"Saya tahu pemain letih. Meskipun begitu, mereka sudah memberikan yang terbaik," kata Ikhmarol.

Baca juga: Indonesia gunduli Brunei delapan gol tanpa balas

Ikhmarol pun langsung menyiapkan skuatnya untuk menghadapi Filipina di laga pamungkas mereka di Grup G, Minggu (22/9) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 15.30 WIB.

Meski peluang untuk lolos ke Piala Asia U-16 2020 sudah tertutup, Brunei Darussalam akan berusaha untuk mendapatkan hasil maksimal di pertandingan tersebut.

"Permainan kami harus lebih terorganisasi. Semua pemain fokus untuk laga tersebut," tutur Ikhmarol.

Baca juga: Bima Sakti siapkan mental pemain berlaga di SUGBK

Tim nasional U-16 Indonesia menundukkan Brunei Darussalam dengan delapan gol tanpa balas dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Mochamad Faizal Shaifullah, Ruy Arianto, dan Aditya Daffa masing-masing mempersembahkan dua gol, sedangkan dua gol lainnya tercipta dari tendangan penalti yang dilesakkan Ahmad Athallah dan Marselino Ferdinan.

Baca juga: Timnas U-16 harus tajam dan disiplin untuk taklukkan China

Hasil itu membuat Indonesia berada di posisi kedua klasemen sementara Grup G, di bawah China yang memiliki poin sama yaitu sembilan tetapi unggul selisih gol.

Brunei Darussalam bertengger di peringkat keempat dengan tiga poin. Filipina juga mempunyai poin tiga, tetapi selisih gol lebih baik membuat mereka berkutat di peringkat ketiga.

Sementara Kepulauan Mariana Utara menjadi juru kunci dengan nol poin dari empat pertandingan.