Warga Aceh digalang mahasiswa Unsyiah untuk peduli karhtla di Riau
20 September 2019 18:58 WIB
Mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh, saat menggelar aksi kemanusiaan dan kepedulian terhadap karhutla di Provinsi Riau pada Jumat (20/9/2019). (FOTO ANTARA/Khalis)
Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Fakulas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar aksi kemanusiaan terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau dengan mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipasi dan peduli terhadap peristiwa tersebut.
"Kita mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipasi dan peduli terhadap penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kami juga mengecam korporasi-korporasi yang telah melanggar regulasi di Riau," kata Koordinator Aksi, Muhammad Arif Fayadh di Banda Aceh, Jumat.
Ratusan mahasiswa tersebut kompak mengenakan jaket almamater. Mereka melakukan "long march" dari kampus Unsyiah menuju Bundaran Simpang Mesra Banda Aceh.
"Penggalangan dana sudah mulai kita lakukan sejak kemarin dari fakultas ke fakultas di Unsyiah. Target kita 1.000 masker, kalau memungkinkan kita kirim langsung, kalau tidak kita akan serahkan dana ini ke paguyuban mahasiswa Riau di Aceh," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap karhutla Riau, mahasiswa juga mengenakan masker dalam aksinya. Kemudian para orator bergantian mengutuk keras pihak-pihak yang diduga pelaku dalam pembakaran hutan dan lahan di Riau.
"Kami menegaskan hutan dan lahan di Riau itu dibakar dan bukan terbakar. Kami meminta pemerintah pusat untuk mengumumkan ke publik korporasi dan perusahaan yang diduga terlibat karhutla Riau," katanya.
Kemudian, kata Arif, mahasiswa juga mengimbau masyarakat di seluruh penjuru Nusantara untuk menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat Riau yang diduga pelaku atas peristiwa Karhutla tersebut.
"Dan kita meminta pemerintah pusat untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam karhutla di Riau ini," demikian MUhammad Arif Fayadh.
Baca juga: Fakultas Pertanian Unsyiah kembangkan pupuk hayati mikoriza
Baca juga: Unsyiah Siapkan Konsorsium Kebencanaan di Indonesia
Baca juga: Mahasiswa Unsyiah diajak Kepala BPPT kembangkan inovasi
"Kita mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipasi dan peduli terhadap penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kami juga mengecam korporasi-korporasi yang telah melanggar regulasi di Riau," kata Koordinator Aksi, Muhammad Arif Fayadh di Banda Aceh, Jumat.
Ratusan mahasiswa tersebut kompak mengenakan jaket almamater. Mereka melakukan "long march" dari kampus Unsyiah menuju Bundaran Simpang Mesra Banda Aceh.
"Penggalangan dana sudah mulai kita lakukan sejak kemarin dari fakultas ke fakultas di Unsyiah. Target kita 1.000 masker, kalau memungkinkan kita kirim langsung, kalau tidak kita akan serahkan dana ini ke paguyuban mahasiswa Riau di Aceh," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap karhutla Riau, mahasiswa juga mengenakan masker dalam aksinya. Kemudian para orator bergantian mengutuk keras pihak-pihak yang diduga pelaku dalam pembakaran hutan dan lahan di Riau.
"Kami menegaskan hutan dan lahan di Riau itu dibakar dan bukan terbakar. Kami meminta pemerintah pusat untuk mengumumkan ke publik korporasi dan perusahaan yang diduga terlibat karhutla Riau," katanya.
Kemudian, kata Arif, mahasiswa juga mengimbau masyarakat di seluruh penjuru Nusantara untuk menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat Riau yang diduga pelaku atas peristiwa Karhutla tersebut.
"Dan kita meminta pemerintah pusat untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam karhutla di Riau ini," demikian MUhammad Arif Fayadh.
Baca juga: Fakultas Pertanian Unsyiah kembangkan pupuk hayati mikoriza
Baca juga: Unsyiah Siapkan Konsorsium Kebencanaan di Indonesia
Baca juga: Mahasiswa Unsyiah diajak Kepala BPPT kembangkan inovasi
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: