Ternate (ANTARA) -

Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) menggelar Pra Pekan Olah Raga (PON) untuk cabang olahraga tinju berlangsung di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) 20-26 September 2019 yang diikuti 22 Provinsi di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Malut Djasman Abubakar di Ternate, Jumat, mengatakan, 22 provinsi ini telah mengirim seluruh atlet tinju untuk bertarung di 10 kelas putra dan 7 kelas untuk putri.

Menurut dia, Pra PON wilayah I yang diikuti 234 atlet tinju putra dan putri ini telah mulai bertanding untuk kelas 52 kg dan 56 kg kategori putra.

Bahkan, kata Djasman, pada laga pembukaan nanti yang dihadiri Ketum PB Pertina Brigjen Pol Joannis Asadoma ini menampilkan petinju terbaik tuan rumah Malut di kelas 56 kg Sunan Agung Amoragam menghadapi musuh bebuyutannya Julio Bria asal Provinsi Bali, dimana Sunan Agung Amoragam mewakili Malut merupakan satu-satunya petinju berprestasi berhasil persembahkan medali perunggu di ajang Asian Games tahun 2018 lalu.

"Kendati demikian, Pengprov Pertina Malut menyiapkan 17 petinju terbaik terdiri atas 10 putra dan tujuh putri untuk tampil di Pra-PON nanti dengan unggulan di antaranya di kelas 56 Kg putra dan 46 Kg putra dan kami targetkan dapat lolos ke PON Papua 2020 untuk kelas 56, kelas 60 kg Sabri Thamrin dan kelas 69 kg melalui Hairul Miat.

Selain itu, Pertaina Malut menargetkan dapat meloloskan sedikitnya 10 petinju ke PON di Papua pada 2020 melalui Pra PON di Ternate September 2019.

Dia mengakui, faktor tuan rumah dalam pelaksanaan Pra-PON tinju diharpakan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi para petinju Malut untuk tampil terbaik dan bisa lolos ke PON 2020 Papua.

Dia menambahkan, untuk provinsi di wilayah Sumatera tidak ikut dalam Pra-PON di Ternate, karena daerah itu menjadikan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera sebagai ajang seleksi menuju PON 2020.

Sebab, pada Pra-PON tinju yang dilaksanakan di Ternate, dalam setiap kelas ada empat petinju yang berhak lolos ke PON Papua atau semua yang masuk semi final dan final, sehingga cukup memberi peluang petinju Malut untuk lolos ke PON 2020.

Dimana, untuk Pra-PON di Ternate masih ada lagi satu kejuaraan di Bogor, Jawa Barat yang bisa menjadi ajang bagi petinju di seluruh wilayah di Indonesia untuk meraih tiket ke PON 2020, tetapi kejuaraan itu hanya peringkat pertama dan kedua di setiap kelas yang dinyatakan lolos.

Baca juga: PSSI targetkan sepak bola Pra-PON mulai November 2019

Baca juga: Putri DKI Jakarta juara Pra PON usai main lepas lawan Jateng di final