Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri menjelaskan mengapa pagar depan gedung eks Kodim Kalideres digembok sejak kedatangan pengungsi dari Kebon Sirih.

"Memang dikunci, yang pertama agar bisa memantau orang yang keluar masuk, jadi nanti kita bikin register mereka," kata Taufan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pagar depan lokasi pencari suaka disegel

Baca juga: Trotoar Kebon Sirih kosong dari pencari suaka

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat imbau pencari suaka Kebon Sirih jaga ketertiban


Sebab, melalui pendataan dan register, Taufan menyebut tidak ada lagi penambahan jumlah pengungsi dari luar, yang tempo hari pernah terjadi.

Alasan kedua adalah faktor keamanan dan kenyamanan lingkungan. Dikhawatirkan para pencari suaka keluar dan masuk ke pemukiman warga serta ke ruko-ruko.

Selain itu, anak-anak pencari suaka sering bermain di trotoar atau melintasi jalan raya, yang menyebabkan rawan terjadi kecelakaan. Apalagi lokasi pencari suaka bersebelahan dengan Sekolah Dian Harapan, dikhawatirkan berdampak dari segi kesehatan murid.

Baca juga: Anies hubungi Mensos soal pencari suaka yang kembali ke trotoar

Baca juga: Wali murid SDH basmi bau kotoran di penampungan pencari suaka


"Karena faktor keamanan lingkungan sekitar biar lebih aman. Kan mereka enggak langsung ke ruko-ruko orangnya," katanya

Meski pagar utama digembok, para pencari dapat keluar masuk melalui pintu belakang gedung eks Kodim selebar dua meter.

Taufan menyebut pihaknya belum meninjau kembali lokasi gedung eks Kodim. Namun, Taufan terus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pihak Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Indonesia untuk perpindahan pencari suaka.