Personel satgas karhutla Ogan Komering Ilir periksa kesehatan
20 September 2019 13:46 WIB
Personel Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memeriksakan kesehatannya, Jumat (20/9/2019). ANTARA/HO/pri
Kayuagung (ANTARA) - Sejumlah personel Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memeriksakan kesehatannya, Jumat, karena sudah beberapa pekan bekerja memadamkan api di areal bergambut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir Lubis mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini merupakan langkah antisipasi mengingat personel satgas sangat rentan terkena penyakit pernapasan karena menghirup udara berkabut asap.
"Kami dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan pendampingan di posko-posko karhutla, dan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara periodik untuk personel satgas," kata dia.
Menurutnya, personel satgas ini rentan terpapar CO (Karbon Monoksida), yakni jika kadar CO dalam darah lebih dari 10 ppm maka harus berhati-hati karena angka normalnya yakni 1-9 ppm.
"Jika sudah di atas 10 ppm, saya rekomendasika untuk istirahat kurang lebih dua minggu, dan diberikan asupan gizi yang baik," ucap dia.
Namun, dalam beberapa hari membuka pelayanan kesehatan di pokso, Lubis mengatakan tidak ditemukan kasus berbahaya.
Berdasarkan pemeriksaan kami, seluruh personel masih sehat, walau ada beberapa yang masih ngeluh kecapekan sehingga saya rekomendasikan untuk bekerja bergantian," tuturnya.
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi fokus utama BPBD karena asapnya telah berdampak bagi ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang. Saat ini status udara di Kota Palembang sudah sangat berbahaya berdasarkan situs BMKG setempat.
Saat ini sebanyak 300 personel gabungan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memadamkan dan mendinginkan gambut yang terbakar di areal dekat PT DGS Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, Jumat.
Personel tersebut terdiri atas BPBD, Manggala Agni, TNI/Polri, Brigade Disbunnak, Regu Pemadam Api (RPK) perusahaan serta sukarelawan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir Lubis mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini merupakan langkah antisipasi mengingat personel satgas sangat rentan terkena penyakit pernapasan karena menghirup udara berkabut asap.
"Kami dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan pendampingan di posko-posko karhutla, dan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara periodik untuk personel satgas," kata dia.
Menurutnya, personel satgas ini rentan terpapar CO (Karbon Monoksida), yakni jika kadar CO dalam darah lebih dari 10 ppm maka harus berhati-hati karena angka normalnya yakni 1-9 ppm.
"Jika sudah di atas 10 ppm, saya rekomendasika untuk istirahat kurang lebih dua minggu, dan diberikan asupan gizi yang baik," ucap dia.
Namun, dalam beberapa hari membuka pelayanan kesehatan di pokso, Lubis mengatakan tidak ditemukan kasus berbahaya.
Berdasarkan pemeriksaan kami, seluruh personel masih sehat, walau ada beberapa yang masih ngeluh kecapekan sehingga saya rekomendasikan untuk bekerja bergantian," tuturnya.
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi fokus utama BPBD karena asapnya telah berdampak bagi ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang. Saat ini status udara di Kota Palembang sudah sangat berbahaya berdasarkan situs BMKG setempat.
Saat ini sebanyak 300 personel gabungan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, memadamkan dan mendinginkan gambut yang terbakar di areal dekat PT DGS Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, Jumat.
Personel tersebut terdiri atas BPBD, Manggala Agni, TNI/Polri, Brigade Disbunnak, Regu Pemadam Api (RPK) perusahaan serta sukarelawan.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: